Keren! Ini Dia, 5 Falsafah Hidup Masyarakat Lampung yang Masih Utuh

Sebagaimana adat-istiadat di setiap daerah di indonesia yang punya falsafah hidup, orang Lampung juga memilikinya lho. Falsafah hidup tersebut menjadi salah satu pegangan orang Lampung dalam menjalani kehidupan.
Falsafah hidup orang Lampung ini termaktub dalam kitab Kuntara Raja Niti, yaitu kitab adat istiadat orang Lampung yang sampai sekarang masih bisa ditemukan dan dibaca, baik dalam aksara asli maupun yang sudah ditulis dalam aksara latin. Dan menariknya falsafah-falsafah tersebut dilambangkan dengan " lima kembang penghias siger" pada lambang Provinsi Lampung.
Berikut lima falsafah hidup masyarakat lampung yang patut dicontoh.
1. Pi'il pesenggiri
Pi'il pesengiri adalah warisan budaya masyarakat lampung, yang merupakan falsafah hidup ulun lampung. Istilah pi'il pesenggiri kemungkinan berasal dari "pi'il" dalam bahasa arab yang berarti perbuatan atau perangai dan kata "pesenggiri" yaitu pahlawan perlawanan rakyat bali utara terhadap serangan pasukan majapahit.
Dengan demikian pi'il pesenggiri berarti perangai yang tidak keras, tidak mau mundur terhadap tindakan kekerasan yang lebih-lebih menyangkut nama baik keturunan atau kehormaan pribadi dan kerabat.
Filsafat hidup pi'il pesenggiri secara esensial identik dengan perbuatan manusia yang luhur dalam makna dan nilainya. Selain itu, filsafat pi'il pesenggiri juga dimaknai sebagai sesuatu yang menyangkut harkat dan martabat kemanusiaan, harga diri, dan sikap hidup, baik secara individual maupun sosial.
Lebih lanjut prinsip-prinsip dasar yang disebut pi'il pesenggiri adalah prinsip-prinsip yang ingin hidup sejajar dalam berdampingan dengan siapa pun. Kesejajaran tersebut dalam arti orang Lampung tidak ingin hidup diatas jika yang lainya ada dibawah dan sebaliknya tidak senang hidup di bawah jika yang lainya ada diatas.
Oleh karena itu, secara filosofis filsafat hidup pi'il pesenggiri adalah identitas atau jati diri masyarakat Lampung dan harus menjiwai segala aspek, kreativitas dan aktivitas kehidupan manusia atau masyarakat Lampung.