Gak hanya mempelai wanita nih yang mengenakan banyak aksesoris unik nan etnik. Pengantin pria Gorontalo juga menggunakan tiga aksesoris wajib yang masing-masingnya pun memiliki filosofi mendalam.
1. Tudung makuta: penutup kepala yang menjulang tinggi dengan ujung sedikit terkulai ke belakang. Aksesoris yang berbentuk mirip bulu unggas ini juga dipasang pada puade atau pelaminan.
Tudung makuta melambangkan posisi suami dalam keluarga sebagai kepala rumah tangga. Meski bertindak sebagai pemimpin, seorang suami harus punya sikap lemah lembut untuk mengayomi istri dan anak-anak.
2. Bako: kalung berwarna keemasan ini memiliki filosofi yang mirip dengan buohu walu wawu dehu yang dikenakan mempelai wanita, yaitu melambangkan ikatan pernikahan yang sah sebagai suami-istri.
3. Pasimeni: hiasan pemanis baju pengantin pria Gorontalo ini melambangkan keharmonisan dalam rumah tangga. Bahwa dalam suka maupun duka, suami-istri harus bisa menjaga pernikahannya jauh dari keretakan.
Menggunakan pakaian adat saat menggelar pesta pernikahan termasuk salah satu cara melestarikan budaya asli Indonesia. Ada yang punya leluhur asli Gorontalo? Siap-siap pakai pakaian adat di atas saat menikah nanti, ya!