4 Pentingnya Fokus pada Perbaikan daripada Sikap Perfeksionis

Sebagai manusia, adakalanya kita didominasi oleh sikap perfeksionis. Standar kesempurnaan tertinggi mutlak harus dicapai. Bahkan tidak toleran terhadap proses dan upaya perbaikan terhadap kegagalan. Tanpa disadari, kita justru melalaikan kewajiban berbenah. Pikiran hanya tertuju pada standar tidak realistis. Sebenarnya konsep berpikir seperti ini justru merugikan diri sendiri.
Sudah seharusnya kita memiliki kesadaran untuk fokus pada perbaikan. Sejenak, mari redam tuntutan perfeksionis saat sedang meraih keberhasilan. Hal ini didasari oleh beberapa poin penting. Kurang lebih, terdapat empat alasan kuat mengapa kita harus mementingkan fokus pada perbaikan daripada tunduk terhadap standar kesempurnaan.
1. Mementingkan sikap perfeksionis justru mematikan kreativitas
Sudah tidak terhitung banyaknya orang yang mementingkan sikap perfeksionis. Standar kesempurnaan tertinggi dijadikan sebagai patokan utama. Tapi terpaku pada standar perfeksionis juga bukan sikap yang seharusnya dipertahankan. Berada dalam situasi seperti ini, kita harus terlebih dahulu mengutamakan fokus pada perbaikan.
Perlu diketahui, mementingkan sikap perfeksionis justru mematikan kreativitas. Standar yang tidak realistis membuat seseorang tidak kunjung maju dan mengeksekusi rencana. Bahkan takut merealisasikan ide dan gagasan. Jika terus berada dalam fase seperti ini, justru mengalami kemunduran secara bertahap. Seseorang tidak memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan diri.