Manusia memang memiliki hak untuk berekspektasi apapun dalam hidupnya. Bahagia, tanpa luka, tanpa cela, semua tawa dan kecukupan seolah menjadi tolok ukur dari idealnya hidup. Namun bukan hidup namanya jika tidak membuat manusia belajar dari apa yang terjadi di dalamnya.
Mungkin sama halnya dengan rasa sakit, manusia yang ingin sembuh dan bahagia harus mau mengikuti aturan yang ditetapkan dan menjauhi setiap pantangan yang sudah diberikan. Alasannya bukan sekadar agar tidak kembali terluka, tapi tentu saja agar bisa hidup dengan bahagia. Sederhana saja, namun masih sering terabaikan.