Di tengah berkembangnya teknologi yang membuat peradaban dan gaya hidup kita yang semakin maju, ternyata kita masih harus berkutat dengan permasalahan lingkungan hidup. Salah satu persoalan yang sering dianggap remeh tapi sebenarnya sangat genting, yaitu sampah plastik yang sangat mencemari lingkungan, bukan cuma di daratan melainkan juga lautan. Apabila dibiarkan, tentu permasalahan ini dapat mengancam kehidupan anak-cucu kita kelak.
Menurut artikel yang dimuat di National Geographic, diperkirakan ada 150 Ton metrik sampah plastik yang mencemari lautan di dunia. Jumlah tersebut diakumulasikan meningkat menjadi 600 juta Ton metrik pada tahun 2040 apabila tidak ada penanggulangan yang serius.
Bisa dibayangkan apa jadinya kalau sampah plastik menumpuk di mana-mana, seperti di taman, jalanan, sungai, hingga lautan yang sangat mengganggu ekosistem alam. Tanah-tanah tak lagi subur dan hijau karena endapan sampah yang sulit terurai, tak ada lagi pantai atau pulau yang bisa jadi pilihan liburan keluarga karena sampah mengapung di lautnya, sulitnya menyantap seafood karena populasinya yang semakin sedikit akibat sampah, dan banyak lagi kemungkinan terburuk yang membuat kehidupan di masa depan tak lagi indah.
Kita bisa memulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga untuk menyelamatkan masa depan lingkungan dengan menjalani kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan. Enggak perlu melakukan kebiasaan yang sulit, cukup dimulai dari yang termudah. Dan pastinya, kebiasaan ini tetap dapat mendukung lifestyle kita yang bisa menginspirasi orang lain.