Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi slow living di desa (pexels.com/Nilanka Sampath)

Hidup di desa dengan gaya slow living sedang menjadi impian banyak orang yang ingin lepas dari hiruk-pikuk kota. Bayangan tentang udara segar, ritme kehidupan yang santai, dan kedekatan dengan alam memang terdengar menenangkan. Namun, pindah ke desa bukan hanya soal mencari ketenangan. Ada banyak hal yang perlu kamu pertimbangkan agar keputusan ini tidak berubah menjadi penyesalan.

Jangan biarkan romantisasi kehidupan desa membuatmu lupa dengan kenyataan yang ada. Sebelum memutuskan untuk pindah, yuk, simak beberapa pertimbangan penting berikut yang harus kamu pikirkan terlebih dahulu!

1. Apakah desa pilihanmu punya fasilitas hidup yang memadai?

ilustrasi pasar di desa (pexels.com/Hao Hoang)

Hidup dengan gaya slow living di desa memang terdengar menenangkan, tapi jangan lupa mempertimbangkan ketersediaan fasilitas pendukung. Transportasi, misalnya, menjadi aspek penting untuk mobilitas, terutama jika kamu masih perlu bolak-balik ke kota untuk kebutuhan lainnya. Pastikan jalan menuju desa tersebut layak dan ada akses transportasi umum yang memadai.

Fasilitas kesehatan juga tidak kalah penting. Apakah desa pilihanmu memiliki klinik, puskesmas, atau bahkan rumah sakit yang dapat dijangkau dengan cepat dalam keadaan darurat? Selain itu, jika kamu memiliki anak, fasilitas pendidikan berkualitas perlu diperiksa, termasuk jarak ke sekolah dan standar pengajarannya.

Jangan lupa untuk mengecek sarana lainnya seperti listrik, air bersih, dan koneksi internet, serta akses kebutuhan pokok seperti pasar. Dengan memastikan semua fasilitas ini tersedia, kamu bisa menjalani slow living tanpa rasa khawatir.

2. Apakah sumber penghasilanmu sudah aman untuk tinggal di desa?

Editorial Team

Tonton lebih seru di