Juju Sukmana (dok. Global Shapers)
Juju Sukmana dikenal sebagai ibu dari seorang anak berkebutuhan khusus. Perempuan yang akrab disapa Bunda Juju ini, sering mendapatkan stigma negatif yang menjatuhkan mentalnya. Lantas, hal itu membuatnya melihat bahwa dunia ini tidak adil karena sang anak juga merasa ditolak oleh lingkungan hingga terpikir untuk mengakhiri hidup.
Bunda Juju akhirnya memilih untuk pindah dan membesarkan anaknya di Amerika hingga bisa tumbuh berkembang dengan baik. Ia mulai percaya bahwa dirinya tidak sendirian, ada orangtua lainnya yang mengalami hal sama.
Bunda Juju beranggapan bahwa setiap anak berkebutuhan khusus memerlukan akses terapi yang terjangkau. Sayangnya, biaya yang mahal jadi hambatan terbesar. Hatinya mulai tergerak ketika ia mendapati seorang ibu yang sudah lama tidak mengantarkan anaknya untuk mengikuti terapi karena gak sanggup membayar terapi.
Berangkat dari keresahan itu, Bunda Juju belajar di Yayasan Rumah Autis, Bekasi, dan kemudian secara resmi mendirikan Yayasan Biru Autis Indonesia yang berpusat di Bandung pada 2017. Bunda Juju merekrut anak-anak muda sebagai relawan untuk meriset data anak-anak berkebutuhan khusus.
Ia juga aktif menyuarakan kondisi terkini dan kebutuhan anak-anak disabilitas kepada pemerintah. Ketekunannya berbuah manis ketika walikota Bandung mendeklarasikan Bandung sebagai kota pendidikan inklusif. Terbit juga peraturan walikota mengenai penerimaan peserta didik berkebutuhan khusus.
Bagi Bunda Juju dan rekan-rekannya, kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas dan penghapusan stigma yang melekat di sekitarnya, bukanlah semata-mata tugas pemerintah, melainkan kewajiban yang harus diemban oleh setiap manusia.
“Kalau anak muda mau dan dilakukan secara masif, saya rasa permasalahan sosial, termasuk permasalahan disabilitas ini, bisa cepat kebantu,” tambahnya.
Yayasan Biru Autis Indonesia menerapkan metode yang lebih interaktif untuk anak berkebutuhan khusus. Anak-anak akan ditanamkan nilai edukasi, terapi, dan kegiatan, yang sesuai minat dan bakat mereka.
Kini, fokus Bunda Juju dan Yayasan Biru Autis Indonesia adalah menghilangkan stigma mengenai anak-anak berkebutuhan khusus. Stigma akan terkikis perlahan dengan adanya awareness yang tinggi dari masyarakat, anak muda, dan pemerintah yang bisa merumuskan kebijakan inklusif bagi penyandang kebutuhan khusus.