Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan muda (Unsplash.com/Larm Rmah)
ilustrasi perempuan muda (Unsplash.com/Larm Rmah)

Setiap orang pasti punya keinginan untuk diwujudkan dalam hidup ini. Entah itu cita-cita, impian, atau harapan, semua pasti akan diupayakan sekuat tenaga. Namun, terkadang ada hal-hal di luar kuasa kita hingga sekuat apa pun dipaksa terwujud, tidak akan pernah bisa atau malah bisa berujung tidak baik.

Lebih baik lepaskan dan mulailah berhenti memaksakan beberapa hal berikut ini dalam hidupmu agar terhindar dari perasaan yang malah membebani diri. Relakan saja, Bestie.

1. Memaksa orang lain berubah sesuai keinginanmu

ilustrasi menolak bicara (unsplash.com/Obie Fernandez)

Memiliki keinginan untuk memperbaiki atau mengubah segala sesuatu yang dianggap salah tentu bukan hal yang buruk. Namun, satu hal yang tidak bisa kita paksakan untuk berubah adalah orang lain. Mereka yang berbeda pola pikir dan bahkan pola asuh dengan kita, gak akan mungkin bisa diubah menjadi seperti yang kita inginkan.

Lagipula, itu bukanlah tugas kita, terlebih sampai memaksakan kehendak agar berubah. Sekadar mendukung dan memberi saran tentu boleh, tapi keputusan untuk berubah atau tidak, tetap ada di tangan masing-masing. Kamu juga gak perlu merasa bersalah karena 'gagal' mengubah orang, kok.

2. Mengharuskan diri segera melupakan trauma masa lalu

ilustrasi merasa cemas (Unsplash.com/Naomi August)

Saat kamu punya pengalaman buruk yang berubah jadi trauma, gak perlu terlalu memaksa diri untuk segera melupakannya. Memang benar setiap trauma perlu 'disembuhkan' demi hidup yang lebih baik hari ini dan esok. Namun, bukan berarti kamu harus memaksakan diri menghapus trauma masa lalu saat ini juga.

Semua ada prosesnya agar upayamu tidak menimbulkan luka batin yang baru. Mulailah dengan menerima rasa sakit itu dan maafkan semua yang jadi sumber penyebabnya. Perlahan hatimu akan membaik dan beban hatimu pun makin berkurang. Gak perlu buru-buru apalagi sampai memaksakan diri, lalui saja prosesnya sesuai kemampuanmu.

3. Memaksa orang lain untuk 'sembuh'

ilustrasi persahabatan (unsplash.com/Rosie Sun)

Hanya karena kamu sedang melalui proses 'penyembuhan' atau malah sudah mampu mengatasi luka batin, bukan berarti orang lain juga harus mengikuti jejakmu. Setiap orang punya proses dan kesiapan mentalnya sendiri yang gak bisa kita paksakan untuk disegerakan.

Meski maksud hatimu ingin agar orang juga segera move on, tapi pemaksaan ini justru akan makin membebani mereka. Biarkan mereka menjalani prosesnya sendiri dengan caranya sendiri pula. Kamu hanya perlu fokus pada proses pemulihanmu sendiri hingga benar-benar bisa bangkit dari trauma masa lalu.

4. Menginginkan semua orang menyukaimu

ilustrasi perempuan muda (Unsplash.com/Larm Rmah)

Menginginkan semua orang menyukai kita adalah hal yang mustahil. Sama sepertimu yang gak mungkin menyukai semua orang, mereka juga berhak memilih siapa yang disukai atau tidak. Gak suka tentu bukan berarti memusuhi, bukan?

Terkadang orang hanya merasa tidak cocok satu sama lain hingga gak mampu bergaul terlalu dekat. Bukankah kita gak bisa dan gak boleh ikut campur dalam preferensi orang? Semua kembali pada hak dan keinginan masing-masing untuk menyukai siapapun atau sebaliknya.

5. Memaksa diri berhubungan dengan orang yang gak sefrekuensi lagi

ilustrasi pertemanan (Unsplash.com/Brooke Cagle)

Sama halnya dengan pantangan memaksa orang menyukaimu, kamu juga gak boleh memaksakan diri untuk berhubungan dengan teman yang sudah gak sefrekuensi lagi. Saat kamu memilih meninggalkan mereka, pasti ada alasan yang kuat, bukan? Jadi, kamu gak perlu membebani diri untuk kembali jika memang sudah gak cocok lagi.

Keputusan ini juga gak lantas membuatmu jadi pribadi yang jahat, kok. Kamu berhak memilih circle-mu sendiri yang dirasa lebih mampu memberi dampak positif dalam hidupmu. Toh gak menjalin hubungan lagi juga bukan berarti kamu membenci mereka. Kamu hanya gak bisa lagi jalan bareng dan itu sepenuhnya hakmu.

Saat kamu sudah mampu berhenti memaksakan diri pada kelima hal tadi, otomatis hidupmu juga akan jadi lebih nyaman karena gak tersiksa dengan keinginan yang menyulitkan diri sendiri. Sebab, memang ada hal-hal di luar kuasamu yang harus dibiarkan tidak terjadi dan semua tetap baik-baik saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team