Validasi kerap hadir lewat hal-hal kecil yang tampaknya tidak penting dan sering lolos dari perhatian. Banyak orang menjalaninya sebagai bagian dari keseharian tanpa pernah menyebutnya sebagai upaya mencari pengakuan. Padahal, di balik kebiasaan yang terlihat santai, ada kebutuhan untuk dianggap wajar, relevan, atau setidaknya tidak berbeda sendiri.
Validasi bukan soal pencitraan berlebihan, melainkan cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan yang makin terbuka dan serba terlihat. Kebiasaan ini tumbuh bukan karena ambisi besar, tetapi karena dorongan agar keberadaan diri tidak terasa hampa. Berikut beberapa hal yang terlihat sepele tapi sebenarnya ajang cari validasi.
