ilustrasi beribadah (pexels.com/Michael Burrows)
Di usia muda pun telah banyak orang yang dekat dengan Tuhan, jika ukurannya ialah semata-mata kegiatan ibadah. Akan tetapi seiring pertambahan usia, hubungan kita dengan Sang Pencipta terasa makin penting dan mendalam.
Banyak sekali yang tidak bisa kita ceritakan pada siapa pun berakhir menjadi doa-doa yang panjang. Kita lebih mudah berterima kasih pada-Nya dari hati yang terdalam ketika bahagia.
Dia juga yang langsung kita mintai petunjuk dan bimbingan kala berhadapan dengan ujian hidup. Kenapa kita dapat berubah sedrastis ini bila dibandingkan dengan saat muda? Setidaknya ada dua alasan yang masuk akal.
Pertama, kita telah memiliki terlalu banyak pengalaman buruk saat lebih bergantung pada sesama manusia daripada pada Tuhan. Kedua, sejatinya kita makin sadar akan kematian yang dapat menjemput kapan saja.
Jika diperhatikan, perubahan-perubahan di atas tak ada yang buruk, kan? Kita menjadi lebih care pada diri sendiri dan orang lain. Kita pun bergerak mencari kebahagiaan dan kedamaian sejati ke dalam diri, bukan lagi ke dunia luar.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu mulai merasakannya juga? Bagikan ceritamu di kolom komentar, ya!