ilustrasi perbandingan (unsplash.com/Mimi Thian)
Perbandingan sosial seringkali menjadi pemicu untuk berbelanja secara impulsif. Ketika kita melihat teman-teman atau orang lain di media sosial memiliki barang-barang atau gaya hidup yang terlihat menggiurkan, kita cenderung merasa tertekan untuk ikut serta.
Perbandingan sosial dapat memicu perasaan tidak puas terhadap diri sendiri dan mendorong perilaku konsumtif yang tidak sehat. Penting untuk mengingat bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat dibeli dan bahwa setiap individu memiliki perjalanan dan prioritas kehidupan yang berbeda.
Mengendalikan sifat konsumtif memang tidak mudah, tetapi bukanlah hal yang tidak mungkin. Dengan meningkatkan kesadaran akan pemicu-pemicu yang mempengaruhi perilaku konsumtif kita, serta mengembangkan strategi untuk menghadapinya, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat dengan uang dan konsumsi. Ingatlah bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada barang-barang, melainkan pada hubungan, pengalaman, dan pertumbuhan pribadi.