ilustrasi anak di-bully (pexels.com/Mikhail Nilov)
Hari Internasional Memerangi Bullying tidak tercipta begitu saja. Peringatan ini berawal dari aksi berani dua siswa kelas 12 di Nova Scotian, sekolah di Kanada.
Dua siswa itu bernama Travis Price dan David Shepherd. Mereka menunjukkan protes saat tahu seorang siswa dirundung gara-gara memakai kemeja merah muda.
Sebagai bentuk protes, mereka membeli 50 kemeja merah muda. Tidak hanya itu, mereka mengirim email ke teman-teman sekelas supaya mau mengenakan kemeja tersebut di keesokan hari saat sekolah.
Tujuan Travis dan David adalah untuk membuat gerakan bak lautan merah muda sebagai simbol perlawanan terhadap perundungan yang masuk kategori intimidasi dan penindasan. Kemeja itu juga menjadi simbol dukungan untuk korban perundungan.
Ternyata, banyak siswa yang ikut berpartisipasi dalam gerakan yang diinisiasi oleh Travis dan David. Siswa dari kelas lain memakai pakaian warna merah muda yang dimiliki sendiri.
Gerakan kampanye melawan tindakan bullying itu akhirnya menjadi sorotan dunia, terutama dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara lain. Setelah itu, Hari Internasional Memerangi Bullying diselenggarakan di berbagai negara di dunia.
Untuk pertama kalinya, gerakan Hari Internasional Memerangi Bullying terjadi bulan Februari 2008. Sejumlah 236 sekolah, tempat kerja, dan organisasi memakai kemeja atau baju merah muda.
Gerakan tersebut juga mendorong organisasi seperti Bully Help Initiatives berkomitmen dalam membuat dukungan yang efektif bagi para korban perundungan.