ilustrasi bercerai (pexels.com/cottonbro)
Dengan landasan dasar yang menyatakan bahwa Tuhan tidak menghendaki perceraian, maka perbedaan keyakinan bukanlah alasan perceraian. Perbedaan visi, pandangan, dan iman, tak lantas mengubah kehendak Tuhan atas manusia.
Meskipun belum mengenal Tuhan, kita tetap tidak boleh melakukan perceraian. Lantas, bagaimana dengan kondisi pasangan yang tidak menafkahi hingga melakukan kekerasan?
Firman Tuhan yang tertuang dalam 1 Korintus 7: 5 berbunyi demikian, "Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak."
Hal ini menegaskan bahwa Allah tetap tidak mengizinkan perceraian terjadi. Namun, ada waktu untuk berpisah sementara untuk berdoa. Oleh karena itu, manusia diizinkan untuk berdoa dan mendengarkan pimpinan Roh Kudus dalam hati untuk bisa menenangkan diri dan mengevaluasi diri.