ilustrasi anak-anak bermain (freepik.com)
Di waktu terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur program SOTH berhasil mengubah karakter orang tua dalam menerapkan parenting atau pola asuh anak yang baik. Menurut dia, keberhasilan ini berkat kolaborasi semua pihak.
Karenanya, Wali Kota Eri mengucapkan terima kasih kepada TP PKK dan semua stakeholder yang terlibat dalam program SOTH. Kolaborasi ini juga menunjukkan hasil yang signifikan terhadap penurunan stunting di Kota Pahlawan.
“Stunting Kota Surabaya tercatat menjadi 1,6 persen dan terendah se-Indonesia. Sebab, SOTH berperan penting dalam mengubah karakter orang tua terhadap pola asuh anak,” ujar dia.
Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menyampaikan bahwa dalam program SOTH, pemerintah kota bersinergi bersama TP PKK dalam memperbaiki pola asuh orang tua kepada anak, serta membenahi pemberian gizi kepada balita.
“SOTH adalah untuk ibu-ibu muda yang memiliki anak usia 0-6 tahun. Karena menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, sehingga kami usahakan tumbuh kembang anak-anak maksimal dan terpantau melalui SOTH,” kata Bunda Rini.
Pada tahun 2023, SOTH angkatan ke-1, telah terselenggara di 153 kelurahan se-Surabaya. Sedangkan di tahun 2024, lebih dari 2.000 RW terlibat dalam pelaksanaan SOTH angkatan ke-2. Pendampingan dalam pelaksanaan SOTH turut melibatkan para stakeholder dan sejumlah perguruan tinggi di Kota Pahlawan.
"Jadi yang terlibat bukan hanya pengelola SOTH saja. Tetapi RT, RW, PKK, dan KSH bergerak bersama. SOTH adalah contoh program yang juga digerakkan oleh kebersamaan warga untuk mewujudkan anak-anak yang berkarakter, sehat, dan cerdas," pungkasnya. (WEB)