Aku mengunjungi rumah Ibu Uminah, seorang ibu yang memperjuangkan hidup anaknya yang menderita hidrosefalus. Dokter mengatakan bahwa sebuah keajaiban anaknya bisa bertahan sampai saat ini. Biasanya, anak yang menderita hidrosefalus tidak akan bertahan lama.
Ketika memasuki kontrakan sepetak yang diisi oleh enam orang anggota keluarga, kami memasuki sebuah kamar. Di sana telah terbaring seorang anak kecil berusia sembilan tahun yang diberi nama Siti Albarakah, nama yang diharapkan akan membawa berkat.
Anak itu terbaring lemah tidak berdaya. Ibunya menggendong Siti ke ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga. Aku tidak tega ketika melihat tubuh Siti yang begitu ringkih dengan kepala yang tidak seperti anak normal lainnya. Saat itulah Ibu Siti mulai bercerita awal mula mengapa Siti bisa seperti itu.