Ingatlah 7 Hal Ini Saat Kamu Mendambakan Cinta yang Tulus

Ini adalah pengingat klasik yang pasti sudah sering kamu dengar. Berhenti mensugesti dirimu dengan kesempurnaan yang kamu idam-idamkan. Karena sejatinya cinta yang tulus bukan berlandaskan pada kesempurnaan, melainkan ketidaksempurnaan masing-masing yang saling melengkapi jalinan perasaan tersebut.

Lihatlah konteksnya terlebih dahulu jika kamu mencoba mengubah seseorang yang kamu cintai. Kamu tak bisa semena-mena memaksa dia mengubah sesuatu yang secara positif lekat kepadanya begitu saja.

Tak mungkin kamu meminta dia mengubah kepribadiannya agar sesempurna versimu. Begitu pula dengan masa lalunya, impian yang telah sekian lama dia bangun, teman-teman dekatnya, kedekatannya dengan keluarga, hobi, hingga keyakinan si dia.

Si dia memang menyukai kelebihan yang kamu miliki, tapi belum tentu dia mau menerima kekurangan yang sejatinya melengkapi siapa dirimu. Memastikan bahwa dia sungguh menerimanya secara tulus adalah salah satu hal penting demi berjalannya hubungan asmara yang sehat.

Mungkin hal itu terkesan seperti tugas sulit, apalagi kita mendiami dunia yang penuh kritik dan penghakiman. Namun tak ada salahnya kamu menilai ketulusannya melalui sikap dia ke kamu selama ini.

Pasangan yang baik adalah orang yang tak menjatuhkan pasangannya ketika sedang dilanda keterpurukan. Atau bahkan memanipulasi emosi dan perasaanmu lalu memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Justru sebaliknya, dia memberikan motivasi dan dorongan agar kamu bangkit dan tak semakin terjerembab dalam keputusasaan. 

Jikalau hubunganmu mengarah pada tahap yang tak sehat atau toxic, ada baiknya kamu segera meninggalkannya. Semakin lama kamu berkubang dalam jalinan asmara seperti itu, semakin dalam pula kamu akan tersakiti sekalipun berkali-kali kamu memasang mode tegar.

Oleh karena itu, kenali tanda-tanda yang menunjukkan adanya indikasi hubungan toxic. Hanya karena mendambakan ketulusan cinta, jangan sampai kamu membohongi dan mengorbankan dirimu sendiri dalam ikatan yang tak kondusif atau tak sehat.

Kamu sendiri pun juga harus mawas diri jika menginginkan orang lain mencintaimu secara tulus. Telusuri motifmu dalam menjalin hubungan, apakah kamu menginginkannya karena benar-benar menaruh cinta atau karena kamu butuh seseorang untuk mengisi kesendirian semata?

Hal ini penting untuk mengukur seberapa serius kamu ingin berkomitmen. Lagipula jika dia sungguh tulus mencintaimu tapi kamunya hanya menginginkan ketulusannya tanpa timbal balik, sama saja kamu mempermainkan dia.

Ini adalah pondasi paling dasar yang harus kamu bangun sebelum melabuhkan cintamu pada orang lain. Mencintai diri sendiri (self-love) bukan berarti egois, melainkan menempatkan dirimu terlebih dahulu dan sebagai bentuk kepedulian pada kondisi jiwa, raga, dan pikiranmu.

Self-love juga mendorongmu untuk menciptakan kebiasaan sehat yang berpengaruh positif pada kesehatan mental. Maka dari itu jangan sekali-kali meremehkan self-love, karena nantinya juga akan berpengaruh pada bagaimana kamu mengemudikan arah hubungan asmaramu.

Nah, itu dia 7 hal yang wajib kamu ingat saat kamu mendambakan cinta yang tulus dari seseorang. Remember, love yourself first. Okay?