Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi interior rumah dengan tanaman hias
ilustrasi interior rumah dengan tanaman hias (pexels.com/Huy Phan)

Intinya sih...

  • Hunian sustainable menggunakan material ramah lingkungan seperti bambu, kayu daur ulang, dan batu alam untuk mengurangi dampak buruk bagi bumi.

  • Pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi listrik ramah lingkungan dan desain hemat energi dengan ventilasi alami membantu menjaga keseimbangan energi bumi.

  • Sistem pengelolaan air efisien, kehadiran ruang hijau, dan tanaman dalam rumah juga menjadi bagian penting dari hunian sustainable.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membangun hunian yang nyaman sekarang bukan hanya soal desain interior atau furnitur estetik semata, melainkan juga bagaimana rumah tersebut bisa tetap seimbang dengan alam. Konsep sustainable living semakin populer karena kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan dari gaya hidup sehari-hari. Hunian yang sustainable bukan berarti harus serba mahal, justru bisa dimulai dari langkah kecil yang ramah lingkungan dan tahan lama.

Selain memberi rasa nyaman, hunian berkonsep sustainable juga membuat penghuninya lebih dekat dengan alam. Material alami, pemanfaatan energi terbarukan, hingga pengelolaan sampah yang bijak menjadi kunci utama dalam menciptakan rumah yang eco-friendly. Berikut lima inspirasi hunian sustainable yang bisa dijadikan referensi untuk menghadirkan rumah lebih hijau, sehat, sekaligus estetik.

1. Pemanfaatan material ramah lingkungan

ilustrasi dekorasi batu alam di rumah (unsplash.com/Jason Leung)

Hunian sustainable sebaiknya mengutamakan material ramah lingkungan yang tidak hanya tahan lama tetapi juga minim dampak buruk bagi bumi. Material seperti bambu, kayu daur ulang, atau batu alam bisa menjadi alternatif menarik dibandingkan material konvensional yang cenderung menghasilkan banyak limbah. Selain itu, material alami juga memberikan nuansa hangat yang membuat rumah terasa lebih hidup. Konsep ini tidak hanya mendukung keberlanjutan, tetapi juga menghadirkan nilai artistik yang unik pada bangunan.

Penggunaan cat dengan kandungan rendah VOC (Volatile Organic Compounds) juga bisa membuat udara dalam rumah tetap sehat. Material tersebut lebih aman untuk pernapasan dan mendukung kualitas hidup yang lebih baik. Dengan begitu, hunian bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga ruang yang sehat dan harmonis dengan lingkungan sekitar.

2. Energi terbarukan dengan panel surya

ilustrasi panel surya di rumah (pexels.com/Jan Van Bizar)

Panel surya menjadi salah satu simbol paling kuat dari hunian sustainable. Memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan energi listrik tentu jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan energi fosil yang terbatas dan menghasilkan polusi. Teknologi panel surya kini juga semakin terjangkau, sehingga banyak keluarga yang mulai beralih untuk menggunakannya. Dengan begitu, hunian tidak hanya hemat biaya listrik, tetapi juga turut menjaga keseimbangan energi bumi.

Selain panel surya, sistem penyimpanan energi atau baterai juga bisa dipertimbangkan agar listrik tetap stabil meskipun cuaca mendung. Solusi ini membuat rumah mandiri secara energi sekaligus mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional. Kehadiran teknologi ini benar-benar menunjukkan bahwa langkah kecil menuju sustainability bisa memberikan dampak besar di masa depan.

3. Desain hemat energi dengan ventilasi alami

ilustrasi jendela rumah (unsplash.com/E R)

Salah satu langkah sederhana untuk menciptakan hunian ramah lingkungan adalah memaksimalkan ventilasi alami. Bukaan yang tepat seperti jendela besar, skylight, atau ventilasi silang membantu sirkulasi udara berjalan lancar tanpa harus bergantung penuh pada pendingin ruangan. Rumah pun terasa sejuk secara alami meski cuaca sedang terik. Selain itu, cahaya alami yang masuk juga mampu mengurangi konsumsi listrik pada siang hari.

Desain yang mempertimbangkan arah angin dan cahaya matahari menjadi strategi penting dalam arsitektur sustainable. Semakin banyak sinar matahari yang masuk, semakin sedikit kebutuhan lampu menyala. Begitu juga dengan udara segar yang mengurangi kebutuhan energi untuk pendingin ruangan. Dengan perencanaan yang matang, rumah bisa tetap nyaman tanpa harus boros energi.

4. Pengelolaan air yang efisien

potret penampungan air hujan (commons.wikimedia.org/SuSanA Secretariat)

Air adalah sumber daya vital yang harus dijaga ketersediaannya. Hunian sustainable biasanya menerapkan sistem pengelolaan air seperti rainwater harvesting atau penampungan air hujan untuk digunakan kembali. Cara ini efektif untuk kebutuhan sederhana seperti menyiram tanaman, mencuci kendaraan, atau membersihkan halaman. Selain menghemat air bersih, langkah ini juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem.

Tidak hanya itu, penggunaan keran hemat air dan sistem pembuangan ramah lingkungan bisa menjadi tambahan penting. Pipa yang dirancang dengan baik mampu mencegah kebocoran sekaligus mengurangi pemborosan. Mengelola air dengan cara bijak berarti turut menjaga keberlanjutan bumi, sehingga generasi berikutnya tetap bisa merasakan manfaatnya.

5. Ruang hijau dan tanaman dalam rumah

ilustrasi tanaman hias indoor (pexels.com/cottonbro studio)

Hunian yang sustainable hampir selalu identik dengan kehadiran ruang hijau. Tanaman bukan hanya mempercantik suasana, tetapi juga berperan besar dalam menyaring udara dan menjaga kelembapan alami. Tanaman seperti lidah mertua, monstera, atau peace lily bisa menjadi pilihan menarik untuk diletakkan di dalam rumah. Kehadirannya memberi sentuhan alami yang menenangkan dan membuat ruangan terasa lebih hidup.

Selain tanaman dalam ruangan, menata halaman dengan konsep urban farming juga bisa menjadi inspirasi. Memiliki kebun kecil dengan sayuran atau rempah segar membuat rumah lebih mandiri sekaligus mendukung pola hidup sehat. Dengan cara ini, hunian tidak hanya estetik dan ramah lingkungan, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi penghuninya.

Hunian sustainable bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan nyata di tengah isu lingkungan global. Langkah kecil seperti memilih material ramah lingkungan, memanfaatkan energi terbarukan, hingga menghadirkan ruang hijau sudah cukup untuk memberi dampak besar.

Mewujudkan rumah yang ramah lingkungan memang membutuhkan komitmen, tetapi hasilnya terasa dalam jangka panjang. Rumah menjadi lebih sehat, nyaman, dan hemat energi. Dengan menerapkan konsep ini, setiap hunian bisa menjadi bagian penting dalam menjaga bumi tetap hijau dan layak dihuni untuk generasi berikutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian