Sepanjang memoriku, aku sudah menjalankan ibadah bulan ramadan sejak mulai bisa mengingat. Aku tak pernah merasa canggung atau baru dengan segala pernak-pernik ibadah di bulan suci penuh ampunan ini. Semua sudah ditanamkan padaku secara bertahap sejak masih bayi. Menjalankan kewajiban sebagai umat muslim sudah seperti insting kedua bagiku.
Kamu mungkin juga sama, menyambut ramadan dengan keakraban yang sudah terukir sejak usia dini. Namun, ada juga orang-orang yang baru mengecap kesakralan ramadan ketika mereka telah dewasa. Mualaf, mereka yang memeluk Islam atas kemauan sendiri dan biasanya hidayah ini tidak dicapai dengan cara instan. Seringkali kita hanya bisa menduga-duga bagaimana sensasi menjalani bulan suci ramadan dan berbagai ritual keagamaan bagi mereka para mualaf.
Anisa Riscki Oktaviasari, seorang ibu muda yang telah memilih Islam berdasarkan perjalanan hidupnya, berbagi cerita tentang pengalamannya menjalani puasa Ramadan. Wanita 26 tahun itu biasa disapa dengan sapaan Icha.