Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
youtube.com/IDN Times
youtube.com/IDN Times

Sebagai penulis, kepekaan atau bisa disebut sensibilitas sangatlah penting untuk dimiliki. Pada hari terakhir gelaran Indonesia Writers Festival 2020 by IDN Times, Sabtu (26/9/2020), sesi "Riset dalam Penulisan Novel" bersama Agus Noor kali ini membagikan tips untuk melatih kepekaan dalam diri. Yuk, simak pemaparannya berikut ini! 

1. Jadi pendengar yang baik

youtube.com/IDN Times

Ketika kamu dalam proses meriset sebuah karya, novel misalnya. Kamu dihadapkan untuk mewawancarai narasumber. Pada tahap ini, agar kamu lebih peka terhadap apa yang dimaksudkan oleh narasumber, jadilah pendengar yang baik. Jangan sok tahu apalagi memotong penjelasannya. Cobalah untuk mendengarkan dengan baik dan antusias. 

2. Membangun suasana nyaman

unplash.com/Christin Hume

Cara yang kedua, kamu harus bisa membuat suasana yang nyaman bagi narasumber. Jangan sampai kamu membuat narasumber seperti diinterogasi atau meradang tertekan atas pertanyaanmu. Karena, jika itu terjadi, narasumber tidak akan merasa nyaman sehingga mereka tidak memaparkan dengan jelas apa yang kamu tanyakan. Buatlah mereka senyaman mungkin hingga terasa berbincang dengan karib. 

3. Jadi orang yang terbuka

instagram.com/styleandvibe

Ketika mewawancarai narasumber dalam keperluan riset novelmu, artinya kamu harus memiliki pemikiran yang terbuka. Misalnya begini, kamu mewawancarai narasumber, lalu, ada gagasan darinya yang tidak kamu setujui, jangan utarakan itu padanya. Tugasmu hanya menghayati dan memahami apa pandangan narasumber, mereka bukan ingin mendengar pendapatmu. Okey! 

4. Harus penasaran

unplash.com/Cathryn Lavery

Ini adalah salah satu hal yang juga sangat penting dimiliki oleh para periset novel. Bayangkan jika kamu tidak bersifat kritis, tidak selalu mempertanyakan apa yang terjadi, lantas, apanya yang harus diriset? Rasa curiosity atau rasa penasaran sangat dibutuhkan bagi kamu yang ingin melatih kepekaan saat meriset novel. 

5. Jadilah pemerhati yang baik

unplash.com/Alex Holyoake

Dalam sebuah novel, kamu harus bisa memperkuat karakter yang ada. Nah, misalnya kamu mendapat inspirasi seorang tokoh itu dari temanmu, kamu harus bisa memerhatikan dengan baik ciri-ciri fisiknya, reaksinya dan bahkan cara berbicara yang menurut kamu unik sehingga bisa diangkat ke dalam novelmu. Dengan adanya rasa peka pada hal-hal kecil seperti itu, tokoh dalam novelmu akan semakin hidup. 

Itulah lima cara melatih kepekaan saat proses meriset novel ala Agus Noor. Ada yang sudah kamu coba?

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui Zoom dan YouTube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team