ilustrasi kerja (freepik.com/pressfoto)
Sebagai pengguna Twitter yang hampir tiap hari lihat orang ribut dan berdebat, pernah gak sih kamu nemuin orang yang ngomongnya ngegas banget tapi begitu dikoreksi malah marah-marah?
Percaya atau nggak, tapi hal-hal yang kayak begini nyatanya emang sering banget terjadi di Twitter, lho! Dan begitu digali lebih dalam, sebenarnya hal ini dilatarbelakangi oleh fakta kalau gak semua orang bisa bersikap dewasa dalam merespons kritik ataupun koreksi dari orang lain.
Padahal nih, dengan kamu memilih buat berpendapat di media sosial berarti kamu harus siap juga atas konsekuensi bahwa orang lain bisa saja memberimu kritik maupun koreksi. Maka dari itu, Kalis Mardiasih dan Ligwina Hananto sepakat bahwa bersikap dewasa adalah hal yang penting banget dalam bersuara di media sosial.
Bersikap dewasa dari sisi Ligwina Hananto sendiri ditandai dengan bagaimana ia mampu bertoleransi dan gak baper sama apapun yang lawan bicaranya katakan di media sosial. Bertoleransi di sini sendiri merujuk pada fakta kalau Ligwina gak pernah merasa bahwa pendapatnya lah yang paling benar dan justru merasa senang jika dirinya mampu berdiskusi dengan orang yang tak sependapat untuk mencari titik tengah dari apa yang mereka perdebatkan.
Di sisi lain, Kalis Mardiasih menunjukkan sikap dewasanya dengan bagaimana ia memiliki keberanian untuk mengakui kesalahannya. Walaupun terkesan sepele, tapi mengakui kesalahan itu bukan perkara yang mudah, lho! Apalagi buat orang-orang yang punya gengsi setinggi langit dan masih memiliki pola pikir bahwa mengakui kesalahan sama saja dengan kalah.
Nah, maka dari itu kamu perlu banget menanamkan sikap dewasa seperti yang dilakukan oleh Ligwina dan Kalis. Jangan sampai kamu jadi netizen yang dihindari dan bikin orang lain jadi malas beradu argumen denganmu, ya!