Dalam KBBI daring, benalu bisa berarti tanaman yang hidup menumpang pada tanaman lain dan mendapatkan makanannya dari sana. Bisa juga, orang yang menumpang hidup pada orang lain.
Tetapi dalam kehidupan sehari-hari, sekalipun kamu gak sepenuhnya menumpang makan dan minum pada orang lain, kamu juga bisa terasa seperti benalu jika punya kebiasaan seperti berikut ini!
Bisa jadi kamu memintanya secara terang-terangan karena merasa temanmu lebih berpunya atau baru gajian. Bisa juga kamu gak bilang minta dibayari tetapi kamu lama banget gak mengambil inisiatif buat membayar.
Ini bikin temanmu yang datang dan makan semeja denganmu jadi merasa gak enak sama penjualnya. Akhirnya dia membayarimu biar kalian bisa cepat pergi. Atau kamu menjanjikan lain kali kamu yang membayari temanmu. Namun nyatanya, itu gak pernah terjadi.
Jika suatu barang penting banget buat menunjang kegiatanmu sehari-hari, seharusnya kamu menjadikannya prioritas dalam daftar belanjamu. Kamu bisa menyisihkan uang jajan atau penghasilanmu untuk membelinya. Bukan terus-terusan meminjam pada orang lain.
Bisa saja sebenarnya orang itu juga hendak menggunakannya. Tetapi gak enak kalau mau menolak permintaanmu. Nanti dikira pelit. Juga jangan sampai kamu terus meminjam barang yang sama dari orang lain tetapi kamu malah menggunakan uangmu untuk membeli barang lain yang gak penting-penting amat atau jauh lebih mahal.
Kamu gak boleh berprinsip, “Kan, kalau yang itu masih bisa pinjam. Nah, kalau yang aku beli ini gak ada teman yang punya.” Nanti kamu dicap cuma suka memanfaatkan orang-orang di sekitarmu.
Mungkin buat kamu ini sesuatu yang amat biasa. Namanya orang bepergian, sudah seharusnya membawakan oleh-oleh untuk orang-orang di rumah atau yang dekat dengannya. Atau sebenarnya kamu gak serius. Tetapi kalau betul dibawakan oleh-oleh, kamu juga akan sangat senang.
Yang perlu kamu ketahui, permintaan sesimpel itu bisa sangat membebani orang lain, lho. Kamu kan, gak tahu pasti kondisi keuangannya. Mungkin dia lagi harus berhemat tetapi jadi gak enak kalau gak memenuhi permintaanmu. Mungkin juga masalahnya bukan soal uang melainkan waktu dan tenaga.
Dia pergi bukan untuk piknik melainkan urusan pekerjaan, misalnya. Jangankan cari oleh-oleh, istirahat saja sampai kurang. Pun belum tentu dia mengenal dengan baik kota yang akan didatanginya. Daripada minta oleh-oleh, lebih baik mendoakan perjalanannya lancar.
Kalau kamu kerap bertanya seperti itu, jangan marah jika suatu saat ada yang menyahut, “Ya sana beli sendiri. Memangnya aku belanja buat kamu?”
Ya, jangan lagi minta jatah dari belanjaan orang lain ya? Kalau memang dia ingin memberimu, ya diterima. Tetapi kalau tidak, jangan sampai kamu membuatnya gak enak hati dan jadi terpaksa memberikan salah satu dari barang yang dibelinya padamu.
Kalau kamu punya rasa tanggung jawab yang cukup, urusan pinjam uang gak akan dengan mudahnya kamu lupakan. Bahkan kamu bisa sampai susah tidur dan gak enak makan karena teringat utangmu.
Maka bila kamu kerap meminta pinjaman uang kecil-kecilan seperti ini dan bersikap tenang-tenang saja, bahkan saat ditagih malah kamu yang meragukan kejujuran penagihnya, kamu akan terkenal dengan modus operandimu.
Mungkin nilainya memang gak seberapa. Tetapi kalau ditotal bisa lumayan. Belum lagi dikalikan jumlah orang yang kerap kamu mintai pinjaman kecil-kecilan seperti ini. Bikin kesal, kan?
Semoga kamu gak pernah melakukan kelima hal di atas. Kalau pernah atau malah sering, demi nama baikmu sendiri, jangan diulangi lagi ya?