Jangan Sampai Menyesal, Ini 5 Alasan Lebih Baik Diam sebelum Marah

Kemarahan yang sulit dikendalikan cenderung membuat kamu bertindak tanpa berpikir. Diam dan menenangkan diri akan memberikan kamu kesempatan untuk merenungkan kembali tindakan apa yang tepat dan kata-kata apa yang lebih pantas untuk diucapkan kepada orang yang terkait dengan kemarahanmu tersebut. Emosi sesaat itu bisa sangat berbahaya, lho.

Kesempatan untuk diam dan merenungkan emosi yang sedang merajai dirimu adalah juga kesempatan untuk mempertimbangkan solusi yang tepat atas permasalahan yang sedang kamu hadapi. Ingat, solusi lebih penting ketimbang marah-marah dan mencurahkan emosimu. 

Jika kamu sedang marah dengan seseorang, maka menyalurkan emosimu akan terasa melegakan untuk sesaat. Tapi, itu hanya akan membuat dia membencimu dan mungkin mengulangi kesalahan yang sama. Memilih untuk diam dan memberitahukan kekecewaanmu akan membuat dia lebih memikirkan kembali soal kesalahannya.

Yang pasti, dengan lebih memilih diam daripada mencurahkan kemarahanmu tanpa terkontrol, akan membuat kamu terhindar dari penyesalan di kemudian hari.

Emosi yang sedang bergejolak cenderung membuat kamu mengatakan sesuatu yang gak baik dan melakukan tindakan yang bisa merugikan diri kamu sendiri dan juga orang lain.

Gak blak-blakan ketika marah juga membuat kamu terhindar dari predikat pemarah. Kamu yang gak langsung mengomel dan mengamuk ketika marah akan membuat orang melihat perangaimu dengan lebih baik. Karena, hanya orang yang belum dewasalah yang membiarkan emosinya mengambil alih kendali dirinya.

Diam dan merenungi terlebih dahulu semua emosi yang kamu rasakan sebelum mencurahkannya pada orang lain akan memberikan banyak manfaat bagimu.

Meski begitu, tetap berikan teguran jika memang kamu sedang marah atau kecewa pada seseorang. Katakan apa yang membuatmu marah dan kecewa tersebut. Agar yang bersangkutan bisa merenungkan juga kesalahannya.