Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ngobrol sama kawan (pixabay.com/darwisalwan)
ilustrasi ngobrol sama kawan (pixabay.com/darwisalwan)

Intinya sih...

  • Pikiran terfokus ke HP, mengganggu obrolan

  • Kehabisan topik pembicaraan karena sering ngobrol

  • Kurangnya inisiatif pemimpin obrolan, memicu jeda diam

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seramai dan seberisik apa pun sebuah tongkrongan, pasti akan selalu ada 'jeda diam' saat sedang seru-serunya ngobrol bareng kawan. Meski pada awalnya antusias sekali membahas berbagai topik pembahasan, momen 'hening sejenak' ini sering terselip pada saat-saat tertentu. Jika tak pandai-pandai mencari tema lain, jeda saling diam ini bakalan berlanjut hingga waktu nongkrong habis dan masing-masing pulang ke tempat asalnya.

Momen jeda diam saat ngobrol dengan teman nongkrong ini bisa terjadi pada beragam circle pertemanan, kok. Mau baru kenal hingga sahabat lama, hal ini tetap bisa terjadi. Kira-kira kenapa, ya? Berikut ini beberapa alasan ada jeda diam saat sedang ngobrol bareng kawan tongkrongan. Perlu dipahami, ini bukan berarti kalian bermusuhan, ya!

1. Pikiran mereka mendadak kompak terfokus ke hal-hal lain

ilustrasi main HP (pixabay.com/GustavoWandalen)

Saat ngobrol bareng kawan satu tongkrongan, pasti akan ada saja satu-dua dari mereka yang tergiur main HP meski hanya sekadar buat mengecek notifikasi. Biasanya, saat ada satu anggota fokus ke layar gadget, maka yang lain juga biasanya ikut tergerak melakukan hal yang sama. Meski obrolan tetap berlanjut, aksi main HP yang dilakukan beberapa kawan memang terkadang bikin fokus buat ngobrol jadi sedikit terganggu.

Satu detik ketika mata mulai menatap layar HP, maka seketika pikiran mereka juga biasanya akan tetap terpaku pada isi di dalamnya. Hal ini biasanya berpengaruh juga dengan kawan lain yang sedang serius mengobrol. Alih-alih melanjutkan obrolan, sebagian besar dari mereka ikut-ikutan main HP dan pikiran mereka mendadak terfokus pada konten-konten yang ada di media sosial. Lihat saja, obrolan seru dikalahkan oleh berita viral di media sosial.

2. Kehabisan topik pembicaraan karena terlalu sering ngobrol

ilustrasi ngobrol bareng kawan (pixabay.com/Pexels)

Jeda diam saat mengobrol juga bisa jadi disebabkan karena habisnya topik atau tema yang jadi bahasan perbincangan saat nongkrong. Entah karena keseringan mengobrol atau kurang pekanya menangkap informasi lebih lanjut, obrolan tetiba saja menjadi garing dan terhenti di tengah jalan. Jika nekat membahas dengan mengulang kembali topik yang sama, dikhawatirkan akan membuat anggota dalam tongkrongan merasa bosan.

Momen hening sejenak ini biasanya dimanfaatkan oleh beberapa dari mereka untuk mencari topik lain yang lebih menarik untuk dibahas. Barulah ketika sudah menemukan tema lain, obrolan akan berlanjut dengan pembahasan yang lebih dalam. Jadi, kehabisan topik pembicaraan saat ngobrol bisa diselingi dengan jeda diam agar masing-masing anggota bisa mencari topik dan tema obrolan lain yang lebih berkualitas.  

3. Kurang adanya inisiatif pemimpin obrolan yang menjadi pemicu adanya perbincangan

ilustrasi ngobrol (pixabay.com/nastya_gepp)

Sebuah obrolan tidak akan terjadi kalau tidak ada satu anggota utama yang memulai topik pembicaraan. Tipe pemimpin obrolan ini biasanya mudah sekali mencari satu tema obrolan yang asyik, kemudian membahasnya habis-habisan hingga bagian terdalam. Habis satu topik, dia kembali pindah ke topik lain yang masih ada kaitannya dengan topik pertama namun dengan sudut pandang yang lain.

Jika tidak ada tipe pemimpin obrolan seperti ini, maka bisa dipastikan jeda ngobrol saat nongkrong bisa sering terjadi dengan jangka waktu yang cukup panjang. Alih-alih melanjutkan ngobrol, jeda sejenak ini akan berlangsung lama karena tidak ada inisiatif dari anggota untuk mencari topik obrolan lain. Nah, sebisa mungkin dalam sebuah tongkrongan, ada satu anggota yang lihai mencari topik obrolan agar suasana tidak menjadi hening berkepanjangan.

4. Sekadar reset otak sejenak karena terlalu lama membahas banyak hal

ilustrasi pertemanan (pixabay.com/Surprising_SnapShots)

Terlalu banyak ngobrol dan berbicara hingga tertawa terbahak terkadang bikin otak dan pikiran terasa lelah. Terlebih jika obrolan itu berlangsung berjam-jam tanpa jeda, otak sepertinya butuh rehat buat memulihkan kembali fungsi dan kekuatannya. Sama seperti ponsel yang digeber habis-habisan main game, otak juga perlu waktu buat nge-charge dengan cara menghentikan sejenak obrolan.

Bukan karena kehabisan topik atau lebih sibuk sendiri-sendiri, jeda diam saat ngobrol ini biasanya terjadi karena sekadar reset otak sejenak. Nanti setelah otak dan pikiran terasa lega, obrolan lanjutan akan kembali dilakukan dengan topik-topik yang lebih seru dan beragam. Lagipula, terlalu banyak ngoceh tanpa jeda juga bikin anggota tongkrongan kadang merasa tidak punya kesempatan untuk ikut memberikan pendapat pribadi.

5. Ada salah satu anggota yang nekat melenceng membahas obrolan lain dari tema semula

ilustrasi tertawa (pixabay.com/StockSnap)

Nah, momen paling menyebalkan saat lagi seru-serunya ngobrol satu topik, tiba-tiba ada satu anggota yang ngebahas tema lain. Bukannya obrolan jadi tambah asyik, suasana yang tadinya hangat bakalan berubah jadi hening karena pembicaraan akan saling 'menabrak' dan malah bikin berisik. Akibat obrolan yang tidak satu topik, maka terjadilah jeda diam dalam waktu yang cukup lama sampai salah satu anggota inisiatif mencairkan suasana dengan obrolan yang netral.

Kira-kira kamu sebal gak saat lagi bahas komedi, ada yang nyelonong masuk langsung bahas politik dan berita kriminal. Lain saat ngobrol masalah serius, dia enteng banget malah cuap-cuap sambil mengeluarkan gurauan yang tidak lucu. Saat membahas satu topik obrolan, ada baiknya ikut membahas tema yang sama biar obrolan bisa tetap berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Meski wajar dan sering terjadi, momen jeda diam saat ngobrol dengan teman nongkrong ada baiknya jangan terlalu lama dilakukan. Mendingan cari topik obrolan lain biar acara kumpul-kumpulnya bisa tetap seru sampai waktunya pulang. Ehm, diam-diaman terlalu lama malah disangka lagi gak akur lagi sama orang sekitar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team