Press conference "Jembatan Baru Didiet Maulana" pada Rabu (23/12/2020). IDN Times/Tyas Hanina.
Di awal pandemik, Didiet mendapat banyak pesan yang masuk dari para pengikutnya di media sosial. Kebanyakan dari mereka merupakan rekan-rekan UMKM yang terdampak dengan situasi pandemik COVID-19.
"Awalnya saya coba balas pesannya satu-satu. Tapi, energi yang saya tangkep itu selalu energi kesedihan. Akhirnya saya mikir, IKAT Indonesia itu gak berakhir di fashion show dan penjualan aja, lho!" ungkap Didiet.
Dari refleksi yang ia lakukan pada perjalanan membangun bisnisnya, Didiet pun tergerak untuk membagikan ilmu dan suka duka yang ia lalui pada pegiat UMKM lain, khususnya yang bergerak di bidang fashion.
Ia pun menuturkan, "Kenapa sih saya punya afeksi yang besar pada UMKM? Karena tiap kali ke daerah, saya ketemunya ya sama mereka. Dan, 90 persen unit usaha di Indonesia itu UMKM. Jadi, pasti banyak yang terkena imbas".
Salah satu materi ajar yang ia berikan pada kelas webinarnya adalah untuk mengibaratkan bisnis mereka sebagai sebuah kendaraan. "Kita harus sebarkan sikap kalau we are the CEO of our lives! Ibarat kendaraan, passion itu adalah bahan bakar yang akan mengarahkan kita pada tujuan kita," ujar dia.
Ia juga memberikan materi tentang pentingnya riset tentang target market dan guidelines lainnya. Selain itu, ia juga berharap agar platform yang ia buat, bisa merekam kisah di balik kesuksesan pebisnis yang jarang tertangkap di media sosial.
"Wirausahawan itu harus bisa berdiri di titik optimisme dan keputusasaan. Wirusaha bukan titik akhir kalau lu gak ada kerjaan, tapi adalah sebuah komitmen yang harus dijalani sepenuh hati!" jawab Didiet dengan semangat.