Jenahara dalam Indonesia Millennial Summit di Gedung Tribrata. 17 Januari 2020. IDN Times/Panji Galih Aksoro
Bila membandingkan perempuan berhijab di era 90-an dengan sekarang, tentu kamu bisa melihat perbedaan yang cukup signifikan. Tak hanya dari segi usia pemakainya saja, gaya dan pandangan orang lain terhadap pemakainya pun berbeda.
"Aku tuh pakai hijab tahun 90-an, tahun 99an lah ya. Memang beda banget ya dan teman-teman kita melihat perkembangan hijab zaman dulu sampai sekarang tuh. Jujur, dulu orang berhijab tuh dibilang konvensional banget," tutur sosok kelahiran tahun 1985 ini.
Jehan mencontohkan, untuk membeli baju muslim saja, seseorang harus mengambil sepaket mulai dari atasan, bawahan, dan hijabnya. Karena itu, hijab dianggap kurang menarik bagi anak muda.
"Mereka mikirnya, ‘Ih, norak ya? Kampungan, yang pakai cuma nenek-nenek,
ibu-ibu. Nanti deh, kalau gua udah nikah atau gua udah nenek, barulah gue pake hijab,’ gitu," jabarnya.
"Ih, ngapain sih Je lu pake jilbabnya dari muda? Dipaksa ya sama orangtua?" Jehan menirukan kata-kata temannya. Padahal, ia sama sekali tidak terpaksa. Ia tahu berhijab adalah kewajibannya sebagai seorang muslimah.