Indonesia tak akan pernah merdeka tanpa perjuangan Pahlawan Nasional RI. Oleh sebab itu, perjuangan mereka selalu dikenang dalam buku sejarah yang kemudian diajarkan secara turun menurun agar para penerus bangsa.
Namun, selain mengenal para pahlawan yang telah gugur, kamu juga bisa lho mengenali keturunan-keturunan mereka yang sangat hebat! Siapa saja mereka? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
Koesno Sosrodihardjo atau lebih dikenal sebagai Sukarno merupakan pahlawan sekaligus presiden pertama di Indonesia. Ia diketahui memiliki anak dan cucu yang menempuh profesi beragam, termasuk politikus guna meneruskan perjuangannya.
Megawati Sukarnoputri dan Rachmawati Sukarnoputri adalah dua anak Sukarno yang dikenal sebagai politikus. Tak hanya itu, ada pula Puan Maharani yang mengikuti jejak sang bunda dan menjabat sebagai Ketua DPR perempuan pertama sepanjang sejarah RI.
Selain itu, ada juga beberapa cucu Sukarno yang menekuni profesi sebagai aktor, seperti Paundrakarna dan Anjasmara (anak tiri dari Rachmawati Sukarnoputri).
Tak kalah dengan Sukarno, anak dan cucu Bung Hatta juga cukup dikenal dari prestasinya di berbagai bidang. Misalnya, Meutia Farida Hatta atau yang akrab disapa Meutia Hatta. Perempuan kelahiran 21 Maret 1947 ini merupakan seorang ahli antropolog dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 2010 hingga 2014.
Sebelumnya, ia juga sempat menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Selain itu, ada pula Halida Nuriah Hatta yang pernah berkecimpung di dunia politik serta sang anak, Gustika Fardani Jusuf, sebagai aktivis.
Perempuan yang dikenal karena memperjuangkan hak-hak perempuan pada masanya ini, ternyata memiliki satu anak lelaki dan satu cucu laki-laki. Boedhy Setia Soesalit merupakan putra tunggal R.A. Kartini yang diketahui memiliki satu orang anak laki-laki bernama Soesalit Djojoadhiningrat.
Sayang, identitas mereka sebagai keturunan R.A Kartini sangat sulit untuk diketahui karena pesan suami Kartini agar tidak menonjolkan diri sebagai keturunan Kartini.
Jenderal Sudirman diketahui memiliki tujuh orang anak dari sang istri. Anaknya bernama Ahmad Tidarwono, Taufik Effendi, Didi Praptiastuti, Didi Sutjiati, Didi Pudjiati, Titi Wahjuti Setyaningrum, dan Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi. Sayang, kehidupan mereka sangat tertutup layaknya keluarga keturunan dari R.A Kartini.
Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani adalah komandan TNI AD yang meninggal akibat dibunuh oleh anggota Gerakan 30 September. Berdasarkan informasi yang diketahui, Ahmad Yani memiliki anak perempuan yang bernama Amelia Achmad Yani.
Ia merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil dan politisi yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) pada November 2007-2013 lalu. Di usia 69 tahun, Amelia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Bosnia dan Herzegovina.
Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H. adalah pahlawan yang juga dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang sangat dihormati. Diketahui, jika dirinya memiliki anak laki-laki bernama Dang Rahadian Sinayangish Yamin atau lebih akrab disapa Rahadian Yamin.
Rahadian Yamin adalah seniman dan pelopor dunia fashion di Indonesia. Ia berprofesi sebagai peragawan dan perancang busana pada dasawarsa 60 dan 70-an, serta pernah terjun di dunia perfilman sebagai produser.
Rahadian menikah dengan Gusti Raden Ayu Retno Satuti dari keluarga Keraton Mangkunegaran, Surakarta. Ia dikaruniai dua orang anak laki-laki, yakni BRM Roy Rahajasa Yamin dan BRM Riano Jayanegara Yamin.
Abdurrahman Baswedan adalah pahlawan nasional yang baru ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada November 2018 lalu. Meski sepak terjangnya tak terlalu banyak diketahui, namun salah satu cucu Abdurrahman cukup dikenal oleh masyarakat.
Sosok tersebut adalah H. Anies Rasyid Baswedan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Anies Baswedan. Ia merupakan seorang akademisi pendidikan dan juga politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017 hingga 2022.
Silsilah keluarga Sultan Hamengkubuwono IX dikenal sangat erat dengan Keraton Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dari anaknya, Sultan Hamengkubuwono X yang bernama asli Bendara Raden Mas Herjuno Darpito, kini menggantikan ayahnya jadi Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tak hanya itu, anaknya yang lain pun turut melanjutkan tanggung jawab sang ayah dalam menjaga Keraton Yogyakarta.
Sutomo atau yang lebih dikenal dengan Bung Tomo, merupakan pahlawan nasional Indonesia yang memimpin perjuangan pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945. Dirinya diketahui memiliki empat orang anak, yakni Tin Sulistami, Bambang Sulistimo, Sri Sulistami, dan Ratna Sulistami.
Bambang Sulistomo adalah satu dari keempat anak Bung Tomo yang cukup dikenal oleh masyarakat. Pasalnya, ia pernah menjadi Ketua Bidang Nilai-Nilai Kepahlawanan Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia dan sempat mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto diketahui memiliki lima orang anak yang bernama; Siti Oetari, Harsono Tjokroaminoto, Siti Islamiyah, Ahmad Suyud, dan Oetarjo Anwar Tjokroaminoto.
Dari kelima anaknya tersebut, dua di antaranya turut mengikuti jejak sang ayah. Misalnya, Harsono Tjokroaminoto yang terjun ke dalam dunia politik dan menjadi Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara di Indonesia.
Selain itu, ada pula Oetarjo Anwar Tjokroaminoto, seorang politikus dan jurnalis Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Wilopo selama setahun. Ia juga merupakan Perdana Menteri Negara Pasundan selama kurang dari sebulan pada tahun 1950.
Selain itu, darah keturunan H.O.S Cokroaminoto diketahui juga dimiliki oleh penyanyi sekaligus produser kenamaan, Maia Estianty. Maia adalah cicit dari pahlawan nasional tersebut dari pihak ayah, yaitu Harjono Sigit.
Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalaman unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di saat mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.