Seharusnya, usia 18 tahun kamu sudah bisa atau harus bisa disebut sebagai orang dewasa. Bukan anak remaja apalagi anak kecil. Bukan hanya karena kamu sudah setahun punya KTP, tapi karena di usia ini kamu sudah lulus dari semua drama SMA.
Jadi, kalau di usia 18 tahun kamu masih suka melakukan semua hal di bawah ini, tandanya kamu memang masih anak kecil. Coba deh cek, kamu gini gak sih?
Walau mungkin kamu masih anak kuliah, apa pantas merengek kalau ada sesuatu yang tidak bisa orangtuamu berikan? Kalau kamu masih suka melakukan ini, mungkin kamu hanya anak kecil yang terjebak dalam tubuh orang 18 tahun.
Apa-apa aku, semua aku, mainanku, hidupku, orangtuaku, semuanya aku. Itu adalah ciri utama anak kecil; egois. Tidak bisa dan tidak mau memikirkan orang lain. Yang penting dirinya senang, yang penting semua terpenuhi, tidak mau tahu lagi dengan yang lainnya.
Hanya anak kecil yang tidak bisa memegang sebuah tanggung jawab. Termasuk tanggung jawab atas perkataan sendiri. Anak kecil itu suka lupa kalau ngomong, suka berubah dan tidak pasti. Nah, coba ingat-ingat, kamu kayak gitu gak?
Anak kecil tidak pernah mau tahu dengan keadaan orangtuanya. Yang penting keadaannya, kalau perlu orangtua yang harus selalu memerhatikannya. Saat dewasa, hal ini seharusnya terbalik. Kamu yang harusnya peduli dengan apa yang terjadi pada orangtuamu. Sudah waktunya kamu menjadi pegangan mereka, bukan kamu terus yang bergantung.
Langsung saja tanpa memikirkan dampak apa yang bisa didapatkan. Tidak pikir panjang dan terburu-buru adalah sikap anak kecil. Kalau kamu memang mau dianggap dewasa, mulailah memikirkan dampak dari setiap permasalahan yang kamu alami. Jangan asal dilakukan, nanti dampaknya orangtua yang tanggung. Situ waras?
Tidak bisa mengambil keputusan, tidak tahu apa yang kamu suka dan tidak, tidak tahu membedakan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan adalah sikap anak kecil. Semua dipukul rata, semua dianggap sama. Orang dewasa itu tidak seperti itu. Orang dewasa lebih teratur, terstruktur dan terkoordinasi dalam bertindak.
Hanya anak kecil yang tidak bisa terkena masalah. Ada persoalan, marah, ngambek dan bahkan kabur. Kalau kamu masih suka kabur-kaburan saat ada masalah, tandanya memang kamu belum bisa disebut dewasa. Kamu masih seperti anak kecil yang tidak bisa diandalkan.
Tanda kedewasaan tidak bisa dipatok dari usia atau dari apa yang bisa dia hasilkan. Lebih daripada itu, dewasa itu tentang cara berpikir, tentang tindakan dan tentang perkataan. Kalau kamu masih merasa melakukan semua hal di atas padahal seharusnya kamu sudah tidak melakukannya, jangan salahkan orang lain yang tidak mempercayaimu untuk melakukan sesuatu.