ilustrasi orang berdoa (pexels.com/Alena Darmel)
Peralihan kiblat terjadi di Bulan Syakban dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Bertepatan dengan malam nisfu syakban, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengalihkan kiblat. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 144:
"Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram." (Q.S Al-Baqarah ayat 144)
Selain peralihan kiblat, bulan Syakban juga menjadi momen diserahkannya keseluruhan amal manusia kepada Allah. Dikutip laman resmi NU Online, pada bulan Syakban seluruh catatan amal kita oleh malaikat akan diberikan kepada Allah.
Terakhir, pada bulan Syakban diturunkan ayat yang memberi anjuran kepada manusia untuk berselawat untuk Nabi Muhammad. Perintah tersebut tertuang dalam surah Al-Ahzab ayat 56:
"Sungguh Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, selawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Syakban adalah bulan selawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran selawat diturunkan." (Al-Ahzab ayat 56)