Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tumbler
ilustrasi tumbler (pexels.com/ RDNE Stock project)

Intinya sih...

  • Tumbler harus diganti secara berkala karena risiko kerusakan dan pertumbuhan bakteri akibat pemakaian rutin dan minuman asam.

  • Waktu yang tepat untuk mengganti tumbler dipengaruhi oleh material dan frekuensi penggunaan, plastik setiap 6-12 bulan, sementara stainless steel atau kaca bisa bertahan bertahun-tahun.

  • Ciri-ciri tumbler yang harus diganti antara lain retak, penyok, bau tidak hilang setelah dicuci, perubahan warna pada bagian dalam botol, ring penutup, dan penutupnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tumbler atau botol minum kini semakin populer di berbagai kalangan. Banyak orang memilih untuk membawa tumbler ke mana pun mereka pergi, karena dinilai lebih hemat dan ramah lingkungan.

Tumbler memang dirancang untuk penggunaan jangka panjang, tapi bukan berati bisa dipakai selamanya tanpa diganti. Pengguaan secara terus menerus bisa membuat fungsinya menurun, bahkan berisiko memunculkan bakteri yang tidak baik bagi kesehatan.

Lantas, kapan waktu yang tepat buat ganti tumbler? Bagaimana ciri tumbler yang harus diganti dan seperti apa perawatan tumbler yang tepat? Nah, untuk menjawab pertanyaan-peratnyaan tersebut, langsung saja temukan jawabannya lewat artikel di bawah ini.

1. Kenapa tumbler harus diganti secara berkala?

ilustrasi tumbler (pexels.com/Kampus Production)

Menggunakan tumbler menjadi pilihan banyak orang karena praktis dibawa ke mana saja. Karena pemakaiannya yang rutin dan sering berpindah tempat, tumbler bisa mengalami penurunan fungsi dan berpotensi menjadi sarang kuman jika tidak dirawat dengan baik.

Risiko ini semakin besar jika tumbler tidak hanya diiisi air putih, tapi juga minuman berperasa atau minuman asam. Menurut Janilyn Hutchings, Certified Professional in Food Safety di StateFoodSafety yang dilansir Delish, minuman asam perlahan bisa merusak material tumbler dan menyebabkan bahan kimia larut ke dalam air.

Dari laman yang sama, Dr. Alexis Hamilton, Asisten Profesor Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan di Virgnia Tech juga menjelaskan bahwa kondisi lembap di dalam tumbler menjadi lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri. Ia juga menekankan bahwa kerusakan bisa terjadi pada tingkat yang lebih kecil, sehingga mikroorganisme lebih mudah menempel dan berisiko menyebabkan gangguan kesehatan.

2. Kapan waktu yang tepat untuk mengganti tumbler?

ilustrasi tumbler (pexels.com/cottonbro studio)

Waktu menggati tumbler dipengaruhi oleh material yang digunakan dan frekuensi penggunaannya. Untuk tumbler berbahan plastik, makin lama digunakan, plastik bisa mengalami degradasi yang menimbulkan retakan kecil dan menjadi tempat berkembangnya bakteri. Oleh karena itu, tumbler plastik sebaiknya diganti setiap 6—12 bulan sekali.

Sementara itu, tumbler berbahan stainless steel atau kaca berkualitas tinggi, bisa bertahan bertahun-tahun lebih lama jika dirawat dengan benar. Namun, tetap saja jika mengalami kerusakan atau bau tidak sedap meski sudah dibersihkan, sebaiknya pertimbangkan untuk menggantinya.

3. Ciri-ciri tumbler yang harus diganti

ilustrasi tumbler (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Jika kamu menemukan tanda kerusakan pada tumbler, seperti retak, penyok, atau goresan dekat area tutupnya, sebaiknya diganti saja. Meskipun kerusakannya kecil, tapi tetap bisa menjadi tempat untuk bakteri berkembang.

Selain itu, jika tumbler sudah benar-benar dicuci, tapi tetap ada bau atau rasa yang menempel dan tidak hilang, tumbler juga harus diganti. Hal tersebut bisa menunjukkan bahwa ada penumpukan bakteri di dalamnya.

Tumbler juga perlu diganti, jika bagian dalam botol, ring penutup, dan penutupnya sudah berubah warna meskipun sudah dicuci. Perubahan warna tersebut bisa menjadi tanda bahwa material tumbler mulai rusak.

4. Tips merawat tumbler biar tahan lama

ilustrasi tumbler (pexels.com/PNW Production)

Agar tumbler kualitasnya tetap terjaga baik dalam jangka waktu lama, kamu bisa mengikuti beberapa tips ini.

  1. Cuci tumbler setiap hari setelah digunakan pakai sabun dan air hangat.

  2. Untuk menghilangkan bakteri dan kotoran yang menumpuk, gunakan campuran cuka dan baking soda atau pembersih khusus untuk botol minum.

  3. Gunakan sikat khusus botol, agar pembersihan pada bagian yang sullit dijangkau lebih maksimal.

  4. Hindari suhu ekstrem terlalu panas, terlalu dingin, atau terkena sinar matahari langsung apalagi pada tumbler berbahan plastik.

  5. Pakai pelindung atau sarung khusus tumbler yang dirancang untuk mencegah kerusakan ketika tumbler jatuh.

Meskipun dirancang untuk pemakaian jangka panjang, bukan berarti tumbler bisa dipakai selamanya tanpa diganti. Kapan waktu yang tepat mengganti tumbler sangat dipengaruhi oleh material tumbler yang digunakan dan tanda-tanda kerusakan yang muncul. Jadi, jangan ragu untuk mengganti tumbler jika kamu menemukan tanda-tanda seperti yang sudah dijelaskan di atas, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team