ilustrasi lamaran (pexels.com/Zeinab Ghassemi)
1. "Tahukah kamu? Satu-satunya orang yang memenuhi syarat untuk menjadi istriku adalah kamu. karena, syarat pernikahan yang langgeng adalah jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama. Will you marry me?"
2. "Kebanyakan orang berkata bahwa obat jatuh cinta adalah menikah. Dan sekarang aku sedang jatuh cinta. Maukah kamu menjadi obat jatuh cintaku ini?"
3. "Yang kulakukan semua ini hanya tentangmu. Kamu yang menjadi sumber semangatku. Untukmulah aku bermimpi sukses di sepanjang hari. Jangan buat aku merana, dengan menolak pinangan ini. Jadilah pembawa cahaya kebaikan di rumah kita nanti. Maukah jadi istriku?"
4. "Berjuta rasa-rasa yang tak mampu diungkapkan kata-kata. Dengan beribu cara-cara kau selalu membuat kubahagia. Kau adalah alasan dan jawaban atas semua pertanyaan, yang benar-benar kuinginkan hanyalah kau untuk selalu di sini ada untukku. Maukah kau tuk menjadi pilihanku? Menjadi yang terakhir dalam hidupku. Maukah kau tuk menjadi yang pertama? Yang selalu ada di saat pagi kumembuka mata?"
5. "Ada nama yang selalu tertulis di dalam hati. Akan tetapi, belum tentu ia tertulis di atas buku nikah. Dan aku ingin kamu tertulis di keduanya."
6. "Kata orang, cinta adalah sebuah penyakit yang bisa disembuhkan dengan pernikahan. Maukah kamu jadi penyembuh sakitku?"
7. "Beberapa waktu telah kita lewati. Banyak yang sudah dilalui bersama. Tidak mudah memang. Tapi, aku selalu heran. Segala kesulitan bagiku seperti tak apa asal itu tentang kamu. Boleh saja, bila mendapatkan kesulitan yang besar jika itu bersamamu. Tapi, bukankah segala hal di dunia ini selalu diterima dengan konsekuensi? Tidak ada kesulitan yang berdiri sendiri. Kesulitan selalu seiring dengan kebahagiaan. Menikahlah denganku!"
8. "Orang kuat bukan berarti ia tidak pernah menangis, tetapi orang yang terus istiqomah dalam menghadapi setiap ujian dan godaan."
9. "Bertemu denganmu bukan sebuah keberuntungan, namun sebuah keberkahan yang diberikan Tuhan untuk melengkapiku. Izinkan aku untuk membahagiakanmu juga hingga akhir waktumu. Apakah kau bersedia?"
10. "Jiwaku resah saat tidak mendapati kamu di sampingku. Namun, galauku semakin menjadi ketika tidak mampu bahagiakanmu. Kamu sadarkan aku bahwa segala bentuk duniawi yang dicari tak ada artinya jika tidak ada kamu di sisi. Menikahlah denganku, wanitaku!"
11. "Saya bersyukur kepada Tuhan karena sudah diberikan satu hati untuk mencintaimu, satu otak untuk selalu memikirkanmu dan satu mulut yang tak pernah berhenti untuk selalu mendoakanmu untuk jadi istriku. Sekarang semoga doa ku terkabul. Maukah menjadi istriku?"
12. "Mungkin jaraklah yang selama ini memisahkan kita, namun tidak dengan hati kita yang sebentar lagi dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Jadilah istriku, pelipur lara, tempat aku pulang dan berkeluh kesah."
13. "Aku sudah lama menanti-nanti kehadiran sosok bidadari dunia yang taat kepada Rabbnya. Maukah kamu menemaniku menjadi satu-satunya bidadari dunia dengan menerima lamaranku?"
14. "Kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai; dicintai untuk diri kita sendiri, atau lebih tepatnya, dicintai terlepas dari diri kita sendiri. Seperti aku, yang merasa bahagia berada di sisimu. Apakah kau bersedia meneruskan kebahagiaan itu selamanya?"'
15. "Kamu akan selalu memberiku kekuatan, sebelum atau setelah menikah. Karena itulah aku memilihmu untuk hidup hingga tua bersama. Maukah duhai cintaku untuk kau menjadi teman hidupku? Maukah kau menjadi pendamping hidupku sampai usai waktu?"
16. "Cinta adalah ikatan suci yang harus dituangkan dalam bentuk pernikahan. Aku tidak akan main-main dengan kata itu. Jadi, maukah kamu bersamaku untuk menjalin ikatan suci itu?"
17. "Saya bersyukur kepada Tuhan karena sudah diberikan satu hati untuk mencintaimu, satu otak untuk selalu memikirkanmu dan satu mulut yang tak pernah berhenti untuk selalu mendoakanmu untuk jadi istriku. Sekarang semoga doa ku terkabul. Maukah menjadi istriku?"
18. "Aku ingin cinta yang akan berkata: "Bahkan kematian pun tidak akan memisahkan kita, karena kelak kita akan dipertemukan kembali di surga, Insyaallah."
19. "Mengarungi derasnya waktu. Jika selama ini aku mampu, ragukah kamu untuk menjadikan kebersamaan ini jadi selamanya? Aku mencintaimu, itulah alasannya. Be my wife, pacarku!"
20. "Aku hanya ingin menjagamu hingga halal bagiku menyentuhmu. Dan malam ini, aku ingin mengatakan dengan segenap kerinduanku. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jadilah pendamping hidupku.”
21. "Segala kesulitan bagiku seperti tak apa asal itu tentang kamu. Tapi, bukankah segala hal di dunia ini selalu diterima dengan konsekuensi? Tidak ada kesulitan yang berdiri sendiri. Kesulitan selalu seiring dengan kebahagiaan. Menikahlah denganku."
22. "Yang aku tahu, sebaik-baik perhiasan adalah wanita dan istri yang sholehah. Wanita itu sudah aku dapatkan yakni ibuku. Maka selanjutnya, maukah kamu menjadi istri sholehahku?"
23. "Menikah adalah salah satu sunah yang dapat menyempurnakan separuh agama dua orang insan manusia. Dan aku sekarang sangat menginginkannya. Jadi, maukah kau menikah denganku?"
24. "Aku tahu hari-hari berat untukmu dan aku selalu ada di sampingmu. Ya, itu karena aku sahabatmu. Hingga aku sadar, Kamu tidak butuh mereka. Kamu butuh aku menjadi sahabatmu. Untuk itu, hari ini, aku akan tetap memintamu jadi sahabatku. Sehidup semati, kini dan nanti hingga selamanya."
25. "Jangan buat aku hancur dengan menolakku malam ini. Jadilah istriku, jadilah matahari di dalam rumahku selamanya."