ilustrasi kata motivasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)
1. Kakehan gludug kurang udan (Terlalu banyak bicara tapi tidak pernah memberi bukti)
2. Akeh cara dienggo bahagia, salah sijine ngeculke uwong sing nyia-nyiake kowe
(Banyak cara untuk bahagia, salah satunya melepaskan orang yang menyia-nyiakan kamu)
3. Becik ketitik, ala ketara (Perbuatan baik akan selalu dikenali dan perbuatan buruk akan ketahuan nanti)
4. Sepi ing pamrih, rame ing gawe (Melakukan pekerjaan tanpa pamrih)
5. Nabok nyilih tangan (Orang yang tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain)
6. Ana dina, ana upa (Tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata)
7. Urip iku urup (Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain)
8. Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman (Jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut-kejut, jangan manja)
9. Anak polah bapa kepradah (Anak berulah, Bapak kena imbasnya)
10. Ngundhuh wohing pakerti (Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan)
11. Adigang, adigung, adiguna (Mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintarannya).
12. Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemita (Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi
13. Nek wes niat kerjo iku ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai (Kalau sudah niat bekerja itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari muka)
14. Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg (Agar akhirnya tidak kecewa, harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti)
15. Sapa wani rekasa, bakal nggayuh mulya (Siapa pun yang bersungguh-sungguh dalam usaha pasti akan meraih kemuliaan)
16. Kebo sapi dikeluhi, uwong dikandani (Jika kerbau atau sapi dalam melakukan sesuatu perlu dicambuk, berbeda dengan orang atau pribadi manusia yang hanya diajak berbicara saja untuk bertindak)
17. Beras kui bakale soko pari, kandas kui asale soko ngapusi (Beras itu ada dari padi, putus cinta dari sebuah kebohongan)
18. Kegedhen endas kurang utek (Orang pandai bukan hanya soal intelegensi saja, melainkan pandai dalam menempatkan dirinya serta pandai membaca situasi yang terjadi)
19. Kawula namung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo (Lakukan semua sebisa mungkin, setelah itu serahkan kepada Tuhan)
20. Kebo nyusu gudel (Tidak ada yang salah apabila orang yang lebih tua meminta petunjuk atau diajari oleh yang lebih muda)
21. Ngilo marang ghito'e dewe (Berkaca, introspeksi, evaluasi diri, melihat diri sendiri)