Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi membawa uang
Ilustrasi membawa uang (pexels.com/Photo by Mikhail Nilov)

Dalam kehidupan sehari-hari, uang sering kali menjadi topik yang sensitif, apalagi jika menyangkut hubungan dengan teman, keluarga, atau orang terdekat. Ada situasi di mana seseorang mulai berubah karena uang, atau bahkan menjadikan uang sebagai satu-satunya ukuran kebahagiaan dan status sosial.

Di saat seperti ini, kata-kata sindiran tentang uang bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tanpa harus berbicara blak-blakan, namun tetap mengena di hati yang dituju. Sindiran ini biasanya muncul sebagai bentuk kekecewaan, kritikan, atau sekadar pelajaran hidup yang ingin disampaikan.

1. Sindiran untuk teman yang hanya datang saat butuh uang

ilustrasi membawa uang cash secukupnya (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam hidup, selalu ada tipe teman yang tiba-tiba muncul ketika sedang butuh uang, padahal sebelumnya menghilang tanpa kabar. Mereka datang dengan alasan manis, tapi pergi begitu saja setelah keinginannya terpenuhi. Tipe seperti ini perlu diberi pelajaran dengan kata-kata yang menyadarkan, tanpa harus marah-marah. Berikut kumpulan sindiran buat teman yang hanya ingat uangmu, bukan kamu.

1. "Datang pas butuh uang, pergi pas dompetku kosong."

2. "Kamu itu bukan teman, tapi kalender. Muncul pas tanggal tua."

3. "Eh, baru muncul ya? Dompet lagi sehat?"

4. "Kalau cuma ingat aku pas butuh, jangan kaget kalau aku lupa kamu pas ada."

5. "Pinjam uang gampang, balikin yang susah. Hebat sih, tapi malu gak?"

6. "Ingat ya, aku temen, bukan ATM portable."

7. "Datang pas saldo penuh, hilang pas saldo minus. Lengkap sudah drama pertemanan kita."

8. "Kalau kamu datang cuma buat minta, coba ajari aku gimana cara pergi pas diminta kembali."

9. "Teman sejati itu bantu dari hati, bukan cuma buat isi dompet."

10. "Aku bantu kamu, tapi kamu lupa balikin. Eh, lupa juga ya jadi teman?"

2. Sindiran untuk orang yang sombong karena punya uang

Ilustrasi membawa uang (unsplash.com/Vanessa Murrieta)

Banyak orang yang berubah menjadi angkuh saat punya banyak uang, seolah nilai dirinya jauh lebih tinggi dari orang lain. Padahal, uang tidak menjamin segalanya, apalagi karakter. Untuk mereka yang terlalu bangga akan hartanya, kata-kata berikut bisa menjadi pengingat bahwa kesombongan tidak pernah tampak indah.

11. "Uangmu banyak, tapi sayang hatimu miskin."

12. "Punya uang gak bikin kamu lebih manusiawi, tahu?"

13. "Sombong itu gak bikin kaya, yang kaya malah bisa terlihat miskin karena sikap."

14. "Banyak uang, tapi rendah hati hilang. Sayang sekali."

15. "Jadi, uangmu itu buat hidup atau buat pamer?"

16. "Ngomongnya tinggi, dompetnya tebal, tapi sayang otaknya tipis."

17. "Percuma kaya harta kalau miskin empati."

18. "Uang bisa beli rumah, tapi gak bisa beli kehormatan."

19. "Semakin sombong kamu soal uang, semakin jelas siapa yang sebenarnya miskin."

20. "Kayak sih, tapi sayang gak ada yang bisa dibanggakan selain saldo."

 

3. Sindiran untuk yang hanya menilai orang dari uang

ilustrasi membawa uang (unsplash.com/Viacheslav Bublyk)

Ada orang yang menilai layak tidaknya seseorang dihormati hanya dari seberapa tebal dompetnya. Mereka lupa bahwa nilai seseorang tidak hanya dilihat dari materi, tapi juga dari sikap dan hati. Berikut kumpulan sindiran untuk mereka yang terlalu materialistis dalam menilai.

21. "Kalau nilai manusia ditentukan dari uang, berarti kamu salah hitung."

22. "Maaf, aku gak bisa dihargai pakai rupiah."

23. "Kalau mau dihormati, coba punya sikap dulu, bukan cuma saldo."

24. "Orang itu bukan barang jualan, gak bisa diukur dari harga."

25. "Kalau cuma liat uang, kamu salah kenal orang."

26. "Uang bisa hilang, tapi karakter? Kalau itu hilang, kamu habis."

27. "Menghargai orang itu gratis, kenapa kamu pelit?"

28. "Kamu sibuk hitung uang, aku lebih sibuk lihat hati."

29. "Uang bukan segalanya, makanya jangan jadikan segalanya soal uang."

30. "Kalau kamu cuma lihat isi dompetku, kamu gak benar-benar lihat aku."

4. Sindiran untuk orang yang pelit meski berduit

Ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Photo by Photo By: Kaboompics.com)

Orang kaya bukan soal hartanya, tapi soal hatinya. Ada yang punya banyak uang tapi enggan berbagi, bahkan untuk hal kecil sekalipun. Mereka terlalu takut rugi, padahal hidup tidak selamanya soal menjaga harta. Kata-kata berikut bisa membantu menyadarkan orang yang pelit meski tajir melintir.

31. "Banyak uang, tapi pelitnya melebihi orang susah."

32. "Kalau pelit, mending simpan uangnya di lemari aja, gak usah pamer."

33. "Kamu kaya, tapi sayang hatimu kalah sama isi dompetmu."

34. "Gak rugi kok, bantu orang itu pahala, bukan tagihan."

35. "Pelit itu pilihan, bukan nasib."

36. "Berbagi itu indah, tapi kamu tampaknya suka yang gelap."

37. "Cuma punya uang, tapi gak punya niat bantu. Lengkap ya, kekayaan tanpa kebaikan."

38. "Percuma banyak uang kalau cuma disimpan, bukan dimanfaatkan."

39. "Kamu pikir uangmu selamanya? Sayang, hidup aja gak."

40. "Pelit itu bukan karena dompetnya tipis, tapi hatinya sempit."

5. Sindiran untuk yang suka berhutang tapi sulit bayar

Ilustrasi membawa uang (pexels.com/Photo by Mikhail Nilov)

Ada yang berhutang dengan manis, janji bayar tepat waktu, tapi akhirnya malah ngilang tanpa kabar. Tipe seperti ini sering bikin orang setengah kesal, setengah pasrah. Kalau kamu punya teman seperti itu, mungkin kata-kata ini bisa jadi pengingat keras tapi perlu.

41. "Waktu minjem manis, waktu nagih pahit. Gula apa garam sih?"

42. "Kalau ngutang, minimal ingat kalau itu bukan hadiah."

43. "Ngilang setelah minjem? Hebat, bakat ninja kamu jelas!"

44. "Sulit bayar? Kok mudah banget waktu minta?"

45. "Ngutang itu halal, tapi ngegampangin bayar itu haram, tahu?"

46. "Aku bantu kamu, tapi kamu bantu lupa."

47. "Ngutang bukan dosa, tapi lupa bayar itu dosa sosial."

48. "Minta tolongnya sopan, bayarnya jadi angin."

49. "Kalau lupa bayar utang, jangan lupa karma juga bisa nyamperin."

50. "Utangmu mungkin kecil, tapi nilaimu sebagai teman jadi ikut kecil."

Pada akhirnya, uang memang penting, namun bukan satu-satunya hal yang menentukan nilai seseorang. Jangan sampai hubungan rusak hanya karena persoalan yang bisa dibicarakan dengan baik-baik.

Editorial Team