Kehadiran kecerdasan buatan (AI) telah merubah cara manusia menyelesaikan pekerjaan, memperoleh informasi, dan membuat keputusan. AI bisa memberikan ringkasan, solusi, saran maupun ide dengan sangat cepat, sehingga proses berpikir terasa lebih mudah. Situasi ini memang menghemat waktu tetapi juga berpotensi mengikis kemampuan dasar yang kita punya.
Perlu diingat bahwa AI dirancang untuk menjadi alat bantu, bukan pengganti total dari proses berpikir manusia. Ketika kita membiarkan AI mengambil alih sepenuhnya, beberapa kebiasaan berpikir fundamental seperti problem solving hingga kreativitas akan memudar. Berikut lima kebiasaan berpikir yang kian tergerus jika bergantung pada AI.
