Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi membuang sampah (pexels.com/Julio Lopez)
Ilustrasi membuang sampah (pexels.com/Julio Lopez)

Semua orang menghasilkan sampah dari berbagai produk yang digunakan atau dikonsumsi setiap hari. Kamu membeli makanan kemasan, otomatis bungkusnya menjadi sampah. Dirimu memasak sendiri di rumah pun menyisakan sampah sisa sayuran, kulit buah, dan sebagainya.

Semua sampah ini harus ditangani dengan benar agar lingkungan tetap bersih dan sehat. Sayangnya, kesadaran sebagian masyarakat terkait sampah masih kurang. Sampah bertebaran di jalan, lokasi wisata, sungai, dan tempat-tempat umum lainnya masih menjadi pemandangan yang gak sulit dijumpai.

Sebagian orang seakan-akan hanya peduli pada menggunakan atau mengonsumsi sesuatu lalu tidak bertanggung jawab atas sampahnya. Kamu gak boleh begini, ya. Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Jauhi kebiasaan buruk di bawah ini dan jangan ragu buat menegur orang yang masih saja melakukannya.

1. Buang sampah di sembarang tempat

ilustrasi gunungan sampah (pexels.com/Victor Moragriega)

Kalau setiap orang bisa tertib membuang sampah pada tempatnya, gak akan ada bungkus makanan dan minuman yang dengan mudahnya ditemukan di trotoar dan berbagai titik. Namun, pemandangan aliran sungai terhambat oleh tumpukan sampah pun masih sering dijumpai. Tak jarang di kursi tunggu fasilitas umum pun ada gelas minuman yang ditinggalkan begitu saja.

Semua ini tanda bahwa kesadaran akan kebersihan masih rendah. Sampah seharusnya hanya menghuni tempat sampah kemudian diambil oleh petugas khusus. Bukan di mana-mana ada sampah sampai lingkungan terlihat kumuh dan mudah terjadi banjir. Kalau kamu tidak menemukan tempat sampah, bawa dulu hingga dirimu melihatnya.

2. Tidak memasukkan sampah dengan benar ke tempat sampah

ilustrasi sampah berserakan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Bahkan adanya tempat sampah pun masih belum membuat sebagian orang sadar betul akan kegunaannya. Alih-alih membuang sampah pada tempatnya, sampah malah hanya dilemparkan ke sekitar tempah sampah tersebut. Jika tempat sampah berpenutup di bagian atasnya dan lubang berada di samping, sampah ditaruh begitu saja di atasnya.

Masyarakat harus bisa disiplin dalam membuang sampah. Kamu juga dapat menjadi contoh bagi orang-orang di sekitarmu. Pastikan sampahmu benar-benar masuk ke tempat sampah sebelum pergi. Jangan bertindak seolah-olah dirimu gak paham bedanya tempat sampah dengan tempat yang tidak diperuntukkan buat sampah.

3. Ada tempat sampah berbagai kategori, tapi tetap dicampur

ilustrasi tempat sampah (pexels.com/Jan van der Wolf)

Tempat sampah warna-warni seperti dalam ilustrasi memang belum ada di semua tempat. Tempat sampah model ini sering kali hanya terdapat di kota-kota besar. Kalaupun ada di kota kecil, paling cuma di pusat kota atau tempat tertentu. Namun, di mana pun kamu menemukan tempat sampah seperti ini jangan bingung.

Dirimu harus tahu arti warna pada tempat sampah tersebut. Tempat sampah hijau maknanya khusus sampah organik seperti kulit buah, cangkang telur, dan sisa sayuran. Warna kuning artinya sampah nonorganik berbahan plastik. Contohnya, kemasan jajanan dan minuman.

Sementara itu, tempat sampah biru untuk sampah nonorganik berbahan kertas. Misalnya, koran, kardus, dan karton. Tempat sampah merah khusus buat bahan berbahaya dan zat beracun.

Termasuk di dalamnya jarum suntik bekas, kaca, serta baterai. Kemudian tempat sampah abu-abu diperuntukkan buat sampah residu. Contohnya, pembalut wanita, popok, puntung rokok, dan permen karet.

4. Pembalut wanita bekas pakai gak dibungkus

ilustrasi membuang sampah (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Biasanya ini terjadi di toilet umum. Selain pembalut wanita kadang dibuang di kloset dan bikin pampat, sering juga gak dibungkus. Walaupun pembalut bekas tersebut dibuang di tempat sampah, tentu sangat menjijikkan jika darahnya terlihat oleh orang-orang yang hendak memakai toilet.

Meski mereka sesama perempuan, pemandangan ini jorok sekali. Perempuan yang sedang menstruasi harus mempersiapkan pembungkus pembalut. Seperti dengan membawa koran bekas atau plastik hitam. Bungkus pembalut kotor rapat-rapat sebelum dibuang ke tempat sampah.

5. Sampah benda tajam dan rawan pecah juga tak dibungkus rapi

ilustrasi botol kaca (pexels.com/cottonbro studio)

Di kebanyakan permukiman tempat sampah belum dibedakan seperti dalam poin 3. Semua jenis sampah masih diwadahi di satu tempat. Namun, bukan berarti dirimu boleh asal-asalan dalam membuang sampah. Khususnya sampah yang berbahaya karena berpotensi melukai seperti kaca dan pecahannya.

Misalnya, pecahan piring. Kamu harus membungkusnya dua lapis agar bagian tajam tidak langsung melukai orang yang tak sengaja memegangnya, termasuk tukang sampah. Tulisan 'awas, kaca' juga dapat ditempelkan di pembungkusnya supaya siapa pun yang menangani sampah itu lebih berhati-hati.

Kalau sampah kacanya besar, seperti kaca meja, keluarkan hanya setelah tukang sampah datang. Tentu dengan kaca sudah dilapisi banyak koran atau kardus. Kaca itu bisa diposisikan berdiri di mobil pengangkut sampah. Kaca jangan langsung ditaruh di depan rumah kalau-kalau terjatuh, pecah berkeping-keping, serta melukai orang.

6. Tidak mematikan puntung rokok

ilustrasi puntung rokok (pexels.com/Markus Winkler)

Puntung rokok gak boleh ditinggalkan dalam keadaaan masih menyala. Walaupun puntung rokok sudah dimasukkan ke tempat sampah, apabila mengenai sampah kering seperti kertas atau plastik sangat berbahaya. Api dapat menyala lebih besar dan tidak segera disadari orang sampai merambat ke mana-mana.

Apalagi kalau puntung rokok asal dilemparkan begitu saja. Jika ada sedikit saja tumpahan bahan bakar, api dapat menyambar. Tekan-tekan ujung puntung sampai tidak ada bara atau asap yang keluar sebelum dibuang ke tempat sampah. Jangan sampai asapnya sudah merugikan orang masih ditambah potensi kebakaran besar.

7. Sisa air minum atau kuah gak dibuang dulu

ilustrasi membuang sampah (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Contohnya, sisa es teh, kopi, atau kuah mi dalam kemasan. Kalau kemasannya dibuang berikut sisa air atau kuah lalu tumpah di dalam tempat sampah tentu mempercepat pembusukan sampah organik. Akibatnya, tempat sampah gampang sekali menguarkan bau tidak sedap.

Kasihan juga tukang sampah yang nantinya mengosongkannya. Bila tempat sampah tidak dilapisi dengan kantong khusus, biasanya langsung diangkat dan isinya ditumpahkan ke bak. Bisa-bisa sisa berbagai air minum serta kuah itu membasahi tubuhnya. Walaupun mengangkut sampah telah menjadi tugasnya, bersikaplah menghargainya sebagai manusia. Membuang sisa air di wastafel, selokan, atau tanah bukan hal sulit.

Manusia modern sudah dimudahkan dengan adanya petugas yang akan mengambil sampah setiap hari. Tidak ada alasan buat sembrono membuang sampah pribadi padahal tempatnya juga telah disediakan. Sadar kebersihan dan tertib dalam membuang sampah merupakan bagian penting dari kualitas diri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team