ilustrasi membersihkan rumah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Coba tanamkan kebiasaan untuk memaksimalkan apa yang ada di rumah. Contohnya, jangan membeli barang baru ketika barang yang ada belum rusak. Kamu juga bisa meminimalisir pembelian produk-produk tertentu.
Hal ini ditunjukkan Nada Arini dalam kehidupannya sehari-hari. Ia berupaya untuk menerapkan conscious living. Nada memandang bahwa ada banyak cara untuk tidak merusak lingkungan, gak hanya mengurangi sampah aja.
Kamu bisa mengurangi pemakaian mobil, mengurangi penggunaan AC, lebih bijak menggunakan air, atau memanfaatkan air hujan. Nada juga membuat sabun dari minyak jelantah. Bahkan ia bisa keramas tanpa shampoo karena tubuh memiliki natural oil yang akan memproteksi rambut dan kulit.
"Sekarang rambutku ikalnya makin keluar. Jadi udah setahun lebih keramas tanpa shampoo. Itu aku bilas aja pake air, justru nanti aku kasih cuka buah rambutnya. Cuka buah itu bukan membersihkan tapi lebih kayak conditioner. Jadi rambutnya bisa lebih lembut. Cuka buah dilarutin sama air," katanya.
Lingkungan juga bisa rusak karena pengaruh zat kimia yang ada dalam suatu produk. Nada mengungkapkan, "Kalau mau tetep cling ya di-lap bersih, di-lap kering, ya dia pasti akan tetep mengkilat. Kalau toh kotorannya membandel, dikasih baking soda bisa hilang, dikasih cuka bisa ilang. Itu cairan kena tanah, ke air pasti mencemarinya luar biasa banget. Kebutuhan kita yang bling-bling atau bersih sebersih-bersihnya itu kadang juga malah merusak."