Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mahasiswa menghitung uang (unsplash.com/Alexander Grey)
ilustrasi mahasiswa menghitung uang (unsplash.com/Alexander Grey)

Menjadi mahasiswa baru di perantauan membawa banyak tantangan, terutama soal keuangan. Uang saku terbatas sering kali harus dibagi untuk berbagai kebutuhan seperti makan, transportasi, kos, hingga keperluan kuliah. Jika tidak cermat, keuangan bisa habis sebelum waktunya, dan kondisi ini tentu menyulitkan, apalagi jauh dari keluarga.

Namun, ada beberapa kebiasaan kecil yang bisa diterapkan sejak awal agar pengeluaran tetap terkontrol. Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, tapi efek jangka panjangnya sangat terasa. Dengan manajemen sederhana dan disiplin, mahasiswa rantau bisa hidup hemat tanpa mengorbankan kenyamanan dan aktivitas sosial.

1. Masak sendiri, hindari jajan berlebihan

ilustrasi memotong seledri (unsplash.com/Alyson McPhee)

Masak sendiri merupakan kebiasaan paling efektif untuk menghemat pengeluaran harian. Selain lebih hemat, makanan yang dimasak sendiri cenderung lebih sehat dan bisa disesuaikan dengan selera. Dalam seminggu, uang makan bisa dipangkas hampir setengahnya dibandingkan membeli makanan di luar.

Tak perlu langsung jago masak, cukup mulai dari menu sederhana seperti tumis sayur, telur, atau sup instan dengan tambahan bahan segar. Membeli bahan makanan dalam jumlah banyak juga membantu mengurangi frekuensi belanja dan meminimalkan pemborosan. Selain itu, memasak bersama teman sekos bisa jadi aktivitas seru sekaligus mempererat hubungan sosial.

2. Membatasi nongkrong di kafe

ilustrasi belajar di perpustakaan (unsplash.com/Denise Jans)

Kegiatan nongkrong memang menjadi bagian dari kehidupan sosial mahasiswa. Namun, jika dilakukan terlalu sering, pengeluaran untuk kopi dan camilan bisa menguras uang saku tanpa disadari. Penting untuk menetapkan batasan, seperti hanya nongkrong di akhir pekan atau saat ada tugas kelompok.

Sebagai alternatif, memanfaatkan ruang publik seperti taman kota, perpustakaan, atau ruang belajar bersama bisa jadi solusi hemat. Selain gratis, tempat-tempat ini juga lebih tenang dan mendukung produktivitas. Nongkrong tetap bisa dilakukan tanpa harus selalu memesan makanan mahal.

3. Cari tempat tinggal yang strategis

ilustrasi mahasiswa (unsplash.com/Gabrielle Henderson)

Memilih tempat tinggal yang dekat dengan kampus atau pusat aktivitas harian bisa sangat menguntungkan. Jarak yang dekat membantu menghemat ongkos transportasi dan waktu perjalanan. Biaya ojek online atau bensin bisa ditekan secara signifikan jika lokasi tempat tinggal berada di area yang strategis.

Selain itu, tinggal dekat kampus juga membuat lebih mudah mengikuti kegiatan akademik maupun non-akademik. Jika memungkinkan, pilih kosan yang juga dekat dengan fasilitas penting seperti warung, laundry, dan tempat fotokopi. Dengan begitu, mobilitas menjadi lebih efisien dan tak perlu repot mencari kebutuhan harian.

4. Kerja part-time atau freelance

ilustrasi freelancer (unsplash.com/Faizur Rehman)

Mencari penghasilan tambahan bukan hal yang tabu bagi mahasiswa rantau. Dengan pekerjaan paruh waktu atau freelance, pemasukan bulanan bisa bertambah tanpa harus mengganggu kuliah. Pilih pekerjaan yang fleksibel dan bisa dilakukan di waktu luang, seperti menjadi tutor privat, desain grafis, atau penulis lepas.

Selain menambah uang jajan, pengalaman kerja ini juga memperkaya portofolio. Banyak platform digital yang menyediakan pekerjaan freelance yang bisa dilakukan dari mana saja. Pastikan untuk tetap memprioritaskan kuliah dan mengatur waktu dengan baik. Dengan pemasukan tambahan, pengeluaran tak lagi membebani dan bisa mulai belajar menabung sejak dini.

5. Simpan uang receh dan sisa belanja

ilustrasi menyimpan uang receh (unsplash.com/Yuri Krupenin)

Sering kali uang receh dianggap remeh dan dibiarkan berserakan. Padahal jika dikumpulkan secara rutin, receh bisa menjadi dana darurat saat sedang kepepet. Menyediakan celengan khusus di kamar atau dompet kecil bisa membantu mengumpulkan uang koin dan sisa kembalian belanja harian.

Kebiasaan ini melatih kedisiplinan dalam hal keuangan dan membentuk mindset hemat sejak awal. Bahkan, beberapa orang bisa mengumpulkan ratusan ribu hanya dari uang receh selama satu semester. Selain itu, menyimpan sisa belanja juga membantu mengontrol impuls belanja yang tidak perlu.

Menjadi mahasiswa baru di perantauan memang tidak mudah, apalagi soal mengatur keuangan. Namun, dengan menerapkan lima kebiasaan kecil ini, gaya hidup hemat bisa dimulai tanpa harus mengorbankan kenyamanan atau kesenangan. Kuncinya adalah konsistensi dan kesadaran dalam membuat keputusan finansial harian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team