ilustrasi belanja online (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Online shopping menjadi kebiasaan sejak pandemik menyerang. Daripada offline, berbelanja secara online memang lebih menguntungkan karena efisien dan banyak promo. Namun, sadarkah kamu bahwa kebiasaan ini bisa merusak lingkungan?
Online shopping identik dengan packaging yang erat dengan plastik, seperti bubble wrap berlapis-lapis. Dilansir UN Environment Programme (UNEP), polusi plastik udah jadi masalah global di mana sudah ada 7 milyar dari 9.2 milyar ton produksi plastik sejak tahun 1950-2017 menjadi sampah yang tidak terkelola dengan baik. Lantas, apakah kamu masih ingin menambah populasi plastik?
Mauriila Sophianti punya cara khusus untuk menghadapi permasalahan ini. Bukan berarti tidak pernah beli online sama sekali, tetapi meminta agar tidak menggunakan plastik.
"Aku pribadi masih beli online, ya disadari saat kita pesan dan meninggalkan pesan untuk penjualnya. Belum tentu dilakukan tapi semua usaha itu kan dihitung, semua diniat dihitung. Misalnya gak pakai bubble wrap kalau kita tahu memang aman. Itu meminimalisir plastik sekali pakai. Kadang kalau baju itu diplastikin, nah itu bilang aja gak usah. Memang ada extra steps yang harus dilakukan dan semua orang bisa melakukan ini sih," sambungnya.
Jadi, gimana nih? Apakah kamu masih melakukan semua kebiasaan tersebut?