Ketika berada di tempat umum, orang-orang secara sadar atau tidak menampakkan kebiasaannya. Entah itu baik atau buruk. Kebiasaan positif maupun negatif.
Nah, kalau kamu punya lima kebiasaan ini saat di tempat umum, artinya kamu adalah pribadi dengan kebiasaan yang terpuji. Apa sajakah itu? Mari simak bersama.
Ini sih semua orang akan mengakui, bahkan yang masih doyan buang sampah sesukanya sekali pun. Karena bagaimana pun, kalau kamu mampu menunjukkan sikap seperti ini, secara tidak langsung kamu mengirimkan pesan moral. Bahwa sebagai makhluk yang berakal, sudah seharusnya bermartabat. Salah satunya dengan sama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Utamanya di tempat umum.
Sisi positif lainnya, kebiasaan seperti itu mampu memotivasi orang lain. Bisa saja mereka terdorong untuk lakukan hal yang serupa. Karena hasilnya kelihatan langsung. Sampah tidak berserakan. Tampak rapi dan bersih. Siapa yang tidak senang coba? Jadi, teruskan trenmu itu. Jangan biarkan ia punah di tengah orang-orang yang abai dengan sampahnya sendiri.
Sorry to say, dengan pergesaran nilai yang makin jauh, budaya antri juga tergerus. Perlahan tapi pasti orang-orang beranggapan itu bukan hal yang penting lagi. Meskipun tidak semua. Tapi kalau kamu termasuk pada pihak yang mengutamakan antri, berarti kamu punya karakter yang kuat. Sebab kebiasanmu mencerminkan itu. Kamu dapat memahami skala prioritas pada waktu dan tempat yang tepat. Yaitu ketika berada di tempat umum.
Dengan terbiasa mengantri, kamu bangun sebuah citra positif. Bahwa sebagai seorang manusia, sudah keharusan untuk saling menghargai. Bukan malah grasah- grusuh tidak beraturan. Sebuah hal yang tidak etis dan terkesan kurang beradab. Harus diakui sih.
Maksudnya di sini adalah adanya bangku atau kursi prioritas di tempat umum. Tentunya kamu tidak boleh bersikap bodoh amat untuk itu. Karena bisa menimbulkan kerugian untuk orang lain. Utamanya mereka yang membutuhkan.
Nah, sebagai pribadi yang belajar untuk menjadi bijaksana, kamų harus mengambil tindakan yang tepat. Serahkan kursi itu kepada yang berhak. Biarkan mereka mendapatkan apa yang sudah ditetapkan. Tugasmu adalah mengantar mereka dan memastikan bahwa mereka benar-benar merasakan apa yang semestinya diperoleh.
Berbicara dengan sopan itu tidak semua orang bisa lho. Apalagi di zaman sekarang ini. Banyak orang yang suka berkata kasar. Bukan keras ya. ltu konotasi yang berbeda. Maksudnya, apa yang terlontar dari mulutnya adalah kata-kata yang kurang elok didengar orang lain. Apalagi di tempat umum. Tapi itu memang gambaran dari kebiasaan sih.
Kalau kamu terbiasa berbicara dengan bahasa yang halus, tentunya kamu tidak keberatan jika harus bertutur dengan lembut. Orang yang mendengarkannya pun pasti salut. Kamu tidak lupa dengan kata maaf, permisi, tolong, dan juga terima kasih. Bukan mau sok terlihat paling beretika, tapi logikanya, kalau bukan sekarang, kapan lagi kamu menampilkan sebuah hal yang jelas-jelas itu kebaikan. Di depan banyak orang.
Setiap orang punya ranah privasinya masing-masing. Tidak terkecuali di tempat umum. Kamu tidak perlu menanyakan detail tentang orang lain. Misal, kamu sampai bertanya usia dia berapa, apa pekerjaannya, sudah menikah apa belum, itu pertanyaan yang seyogyanya kamu simpan, jika kamu berkenalan dengan orang baru.
Sebab, kamu tidak pernah tahu masalah apa yang tengah ia hadapi. Mungkin perihal pekerjaan atau rumah tangga. Tidak usah usik itu. Meskipun kamu tidak pernah beniat lakukan itu. Tanyakan saja hal-hal yang sederhana. Siapa namanya, ke mana ia akan pergi. Rasanya itu sudah cukup kok,
Lima kebiasaan di atas menjadikanmu lebih keren saat di tempat umum. Mulai besok, praktekkan ya.