Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi terjebak dalam kebosanan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kebosanan bukan sekadar rasa bosan karena tidak ada yang bisa dilakukan, tetapi sejatinya sinyal dari kebutuhan emosi yang tidak terpenuhi. Kita seringnya menjadikan media sosial sebagai pelarian instan saat merasa bosan. Alih-alih hilang, perasaan hampa justru semakin terasa setelah layar dimatikan.

Scrolling media sosial sejatinya hanya memberi ilusi aktivitas karena hal itu tidak menyentuh inti dari kegelisahan yang dirasakan. Beberapa jenis kebosanan muncul bukan karena kurangnya hiburan, melainkan karena faktor lain. Berikut beberapa jenis kebosanan yang tak bisa dihilangkan hanya dengan scrolling media sosial.

1. Kebosanan karena kehilangan arah hidup

ilustrasi merasa hampa dalam hidup (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Seringnya kebosanan muncul bukan karena tidak adanya aktivitas, melainkan karena kita merasa kehilangan arah. Hari-hari terasa berjalan begitu saja tanpa tujuan yang jelas. Meskipun banyak hal yang bisa dilakukan, kita tetap merasa tidak terhubung dengan makna yang lebih dalam.

Mencari hiburan melalui media sosial hanya memberikan pelarian sesaat tanpa menyentuh inti permasalahan. Kita perlu meluangkan waktu untuk memahami kembali apa yang sebenarnya ingin dicapai. Ketika kita mulai menemukan arah, kebosanan pun bisa berubah menjadi dorongan untuk bergerak.

2. Kebosanan karena kurangnya koneksi sosial yang bermakna

Editorial Team

Tonton lebih seru di