Pelecehan seksual pada anak masih sering terjadi. Hal ini merupakan peringatan bagi setiap orangtua. Pelecehan seksual dapat terjadi pada anak perempuan atau laki-laki dengan cara kontak langsung atau online.
Pada saat ini ada modus baru pelecehan seksual anak yang disebut Child grooming, yaitu upaya yang dilakukan pelaku untuk melakukan komunikasi, ikatan emosional, dan kepercayaan pada anak. Tujuannya agar pelaku dapat memanipulasi dan mengeksploitasi anak tersebut.
Dilansir Biometrica, korban child grooming secara langsung ataupun online akan memberi dampak negatif. Pada remaja atau anak akan mengalami kesulitan tidur, cemas, kesulitan untuk konsentrasi, menarik diri dari pergaulan, tidak komunikatif, dan suka marah atau kesal. Berikut ini lima strategi para pelaku child grooming saat memanipulasi korbannya dengan cara kontak langsung perlu diketahui oleh orangtua.