Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berat hidup di era digital (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sekarang ini, kita hidup pada era di mana segala hal dapat diakses dengan mudah. Dari mulai mengirim pesan, menghubungi seseorang, memesan makanan, bahkan melakukan transaksi uang, semuanya kini dapat dilakukan secara mandiri berkat kemajuan teknologi.

Tapi, meskipun ada banyak hal yang dapat dilakukan di era digital ini. Nyatanya, kemudahan teknologi yang hadir, masih memiliki efek samping yang datang bersamanya. Atau dengan kata lain, kemajuan teknologi juga memiliki dampak buruk buat penggunanya.

Untuk membuka sudut pandangmu, mari bersama-sama menyimak tiga alasan utama, mengapa berat sekali hidup di era serba digital ini. Semoga dengan membacanya, kita semua dapat jadi lebih sadar dan bijak dalam memanfaatkan teknologi apa pun itu!

1. Banyaknya informasi yang muncul membuat kita jadi merasa perlu menyimak semuanya

ilustrasi membaca informasi di internet (pexels.com/Ivan Samkov)

Dengan semakin masifnya perkembangan teknologi, akhirnya hal ini membuat informasi jadi bisa tersebar dengan mudah dan cepat meluas ke segala penjuru. Belum selesai satu informasi kita baca, bakal ada unggahan informasi baru lainnya yang muncul ke permukaan.

Meskipun fakta tadi terdengar bagus. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, nyatanya gak semua informasi tersebut bisa relevan untuk kita. Tapi, sayangnya beberapa orang merasa perlu terus update dengan segala informasi, sehingga mereka pun jadi tidak bisa menghentikan diri mereka dari membaca setiap berita yang muncul di internet. Padahal, ke depannya, mereka hanya akan stres sendiri bila terus merasa takut ketinggalan informasi.

Inilah kenapa, dirimu perlu memfilter diri dari banyaknya informasi tersebut. Meskipun perbincangan orang-orang di dunia nyata, saat ini tidak jauh dari pembahasan yang sudah lebih dulu muncul di internet atau media sosial. Namun, jika merasa dirimu sudah kewalahan, jauh lebih baik untuk sementara menonaktifkan akun media sosialmu. Atau, kamu juga bisa memilih hanya menyimak informasi yang dirimu benar-benar ingin membacanya saja.

2. Peluang untuk membandingkan diri jadi lebih besar

ilustrasi membandingkan diri (pexels.com/cottonbro studio)

Bila dahulu, objek yang jadi perbandingan mungkin hanya sebatas seseorang yang berada dekat dengan lingkup tempat tinggal kita. Sekarang, objek perbandingan kita pun jadi semakin luas. Bersamaan dengan kemunculan media sosial, kini kita jadi terekspos tidak hanya dengan pencapaian orang terdekat, melainkan juga pencapaian orang-orang hebat lainnya di luar sana.

Meskipun pencapaian orang lain sebenernya dapat memotivasi diri sendiri, bila dilihat dalam sudut pandang yang positif. Sayangnya, beberapa orang masih belum cukup mampu untuk mengatasi perasaan ketertinggalan dari orang lain. Bukannya jadi lebih semangat, sebagian orang justru malah jadi terpuruk saat melihat ada sosok lain yang seumuran atau lebih muda darinya, tapi jauh lebih berprestasi dari dirinya.

3. Komunikasi semakin terasa renggang

ilustrasi sibuk dengan ponsel masing-masing (pexels.com/Kindel Media)

Biarpun kemudahan teknologi membuat kita dapat semakin terhubung dengan mudah, bahkan dengan orang yang jauh sekalipun. Akan tetapi, bersama kemudahan tersebut, nyatanya ada potensi hubungan manusia jadi renggang dibuatnya. Ini karena dengan berbagai tawaran hiburan sekaligus keasyikan di dunia maya, membuat sebagian orang jadi tenggelam berlarut-larut di dalamnya. 

Padahal, komunikasi yang intens hanya bisa terjadi ketika kedua belah pihak atau kelompok orang, saling melakukan kontak mata kemudian berbicara atau mendengar dengan perhatian penuh. Tapi, di era digital sekarang, orang-orang malah sibuk dengan smartphone mereka sendiri, bahkan ketika situasinya tengah berkumpul untuk menjalin keakraban.

Akhirnya, beberapa pihak pun merasa diabaikan keberadaannya. Bersyukurlah kamu yang masih dapat menemukan seseorang yang benar-benar mau diajak berbicara atau mendengarkanmu dengan penuh perhatian. Berusahalah melakukan hal yang sama untuknya dan jagalah hubungan dan komunikasi sehat tersebut selama mungkin.

Artikel ini tidak bermaksud menjelek-jelekkan peran teknologi di hidup kita. Tentu benar bahwa teknologi memberi banyak kemudahan bagi kehidupan manusia. Akan tetapi, kita juga tidak bisa mengelak bahwa ada efek negatif yang turut datang bersama dengan kemunculan teknologi. Tapi, apa pun itu, semoga saja kita dapat lebih bijaksana dalam memanfaatkan segala teknologi yang dihadirkan untuk kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team