Ilustrasi Pria terkejut didepan laptop (pexels/Andrea Piacquadio)
Banyak orang yang kedapatan fenomena prokrastinasi tersebut, bukan berarti itu hal baik, karena jika terus menunda-nunda pekerjaan bisa berdampak negatif.
Berikut lima cara untuk mengatasinya:
- Atur tujuan yang spesifik dan teratur. Menurut riset American Psychological Association (APA), memecah tugas besar menjadi bagian-bagian lebih kecil dan terukur bisa membantu kita merasa lebih termotivasi. Alih-alih merasa kewalahan oleh tugas yang besar, kita bisa fokus pada pencapaian kecil yang lebih mudah dikelola.
- Menggunakan teknik pomodoro. Teknik ini melibatkan kerja selama 25 menit tanpa gangguan, lalu istirahat singkat. Metode ini bisa membantu untuk meningkatkan fokus serta mengurangi keinginan untuk meninggalkan tugas.
- Memberikan penghargaan jangka pendek. Otak kita cenderung mencari kepuasan instan. Untuk mengatasi ini, kamu bisa memberi penghargaan kecil setelah menyelesaikan bagian dari tugas. Misalnya, setelah 30 menit kerja, beri diri sendiri waktu untuk beristirahat atau menikmati cemilan ringan.
- Identifikasi dan kelola emosi. Banyak orang menunda karena merasa cemas ataupun tidak percaya diri terhadap tugas yang dihadapi. Menurut physiology today, kita bisa mencoba untuk memahami dan mengelola emosi yang mendorong kita untuk menunda. Hal ini bisa dilakukan dengan teknik relaksasi atau mindfulness.
- Mengubah lingkungan kerja. Gangguan dari lingkungan sekitar sering kali menjadi alasan utama kita terdistraksi. Menghilangkan atau meminimalkan sumber distraksi, bisa tetap fokus.
Setelah mengetahui apa itu prokrastinasi dan penyebabnya, kita bisa lebih awas dalam mengatur waktu dan tugas. Meskipun prokrastinasi banyak terjadi pada orang-orang, bukan berarti itu hal baik dan wajar, apalagi jika membuat pekerjaan menumpuk dan menambah stres. Jangan lupa cek tips di atas untuk mengatasinya agar tetap produktif dan semangat mengerjakan tugas-tugasmu!