ilustrasi menulis jurnal (unsplash.com/Content Pixie)
Walau terdengar sulit, ada strategi yang bisa dilakukan agar kita gak overthinking sebelum tidur:
1. Terapkan rutinitas tidur konsisten
Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari membantu melatih ritme sirkadian. Ini memberi sinyal ke otak kapan harus rileks. Dengan kebiasaan yang konsisten, overthinking cenderung berkurang karena tubuh terbiasa dengan pola tersebut.
2. Batasi penggunaan gawai 1 jam sebelum tidur
Cahaya biru dari layar ponsel menunda produksi melatonin. Dengan mengurangi paparan layar, tubuh lebih cepat merasa mengantuk. Selain itu, menghindari media sosial mencegah otak memproses stimulus baru di saat yang gak tepat.
3. Lakukan teknik pernapasan dalam
Latihan pernapasan seperti 4-7-8 breathing dapat menurunkan detak jantung dan menenangkan sistem saraf. Ini membantu menurunkan aktivitas default mode network. Pikiran pun menjadi lebih tenang sebelum tidur.
4. Tulis apa yang dipikirkan di jurnal
Mencatat kekhawatiran atau rencana besok bisa membantu otak merasa sudah “menyelesaikan” sesuatu, lho. Teknik ini efektif untuk mengurangi rumination. Dengan begitu, kita bisa tidur tanpa merasa ada hal yang belum beres.
5. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman
Suhu kamar yang sejuk, pencahayaan redup, dan kasur yang nyaman membuat tubuh lebih siap untuk tidur. Lingkungan yang mendukung mengurangi distraksi yang bisa memicu overthinking.
6. Coba meditasi atau musik relaksasi
Meditasi ringan atau mendengarkan musik dengan ritme lambat membantu otak masuk ke gelombang alfa. Ini adalah kondisi yang memudahkan transisi dari keadaan sadar menuju tidur. Dengan pikiran lebih tenang, overthinking berkurang signifikan, lho.
Jadi, sekarang sudah tahu, kan, alasan kenapa kita suka overthinking sebelum tidur. Sebenarnya, overthinking adalah bagian alami dari cara otak bekerja, kok. Meski begitu, kita tetap harus belajar mengendalikannya dengan kebiasaan sehat dan kesadaran diri. Dengan begitu, malam jadi ruang damai untuk menyambut hari baru, deh.