Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustasi kado natal
ilustasi kado natal (pexels.com/@tofros-com-83191)

Intinya sih...

  • Tradisi memberi sudah ada sejak kisah Tiga Orang Majus

    • Kisah Tiga Orang Majus membawa persembahan untuk bayi Yesus dengan makna penghormatan, kasih, dan harapan baik.

  • Tradisi ini berkembang dan diterjemahkan ke dalam bentuk tuker kado di berbagai budaya sebagai cara menyalurkan semangat kebaikan.

  • Menguatkan rasa kebersamaan di tengah keluarga dan teman

    • Tuker kado membuat hubungan terasa lebih hangat karena ada interaksi yang saling membahagiakan.

  • Permainan seperti Secret Santa atau White Elephant membuat suasana makin seru dan memperkuat bonding dalam keluarga.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat bulan Desember datang, satu tradisi yang paling ditunggu banyak orang adalah tuker kado. Suasana hangat, tawa, dan rasa penasaran saat membuka kado bikin momen Natal terasa spesial. Tapi pernah gak sih kamu kepikiran, “Kenapa sih setiap Natal rasanya wajib banget tuker kado?”. Ternyata, jawabannya lebih dari sekadar seru-seruan. Tradisi ini punya akar sejarah, makna simbolis, sampai manfaat emosional yang bikin Natal makin berkesan.

Natal bukan hanya tentang perayaan, tapi tentang menghidupkan kembali nilai-nilai kasih, kebersamaan, dan berbagi. Lewat tuker kado, kita secara tidak langsung mengirimkan pesan cinta dan perhatian pada orang-orang di sekitar kita. Lebih lengkapnya, mari simak di bawah!

1. Tradisi memberi sudah ada sejak kisah Tiga Orang Majus

ilustasi tukar kado natal (pexels.com/@olia-danilevich)

Salah satu alasan Natal identik dengan hadiah adalah kisah Tiga Orang Majus yang datang membawa persembahan untuk bayi Yesus, yaitu emas, kemenyan, dan mur. Hadiah-hadiah ini bukan sembarang benda mereka membawa makna penghormatan, kasih, dan harapan baik. Tradisi inilah yang kemudian berkembang dan diterjemahkan ke dalam bentuk tuker kado di berbagai budaya.

Dalam perkembangan budaya modern, tradisi memberi ini tetap dipertahankan karena dianggap sebagai cara menyalurkan semangat kebaikan. Saat memberikan hadiah, kita tidak hanya “memberi barang”, tetapi juga menyampaikan doa dan niat baik. Itulah kenapa banyak keluarga tetap mempertahankan tuker kado sebagai bagian penting dari Natal.

2. Menguatkan rasa kebersamaan di tengah keluarga dan teman

ilustasi tukar kado natal (pexels.com/id-id/@rdne)

Natal adalah momen berkumpul dan tuker kado jadi salah satu cara untuk membuat suasana makin dekat dan penuh tawa. Dengan adanya kegiatan ini, setiap orang yang hadir merasa terlibat dan dihargai. Memberi dan menerima hadiah membuat hubungan terasa lebih hangat karena ada interaksi yang saling membahagiakan.

Apalagi, jika tradisinya memakai konsep permainan seperti Secret Santa, Tuker Kado Random, atau White Elephant. Permainan ini bikin suasana makin seru karena semua orang menebak-nebak siapa memberi apa. Momen membuka kado selalu jadi highlight, ada yang kaget, ada yang ngakak, ada yang mendadak terharu. Interaksi kecil seperti ini terbukti memperkuat bonding dalam keluarga atau pertemanan.

3. Simbol rasa syukur dan saling menghargai

ilustasi kado natal (pexels.com/@tofros-com-83191)

Tuker kado bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga punya arti besar untuk orang dewasa. Dengan memberikan kado, kita menunjukkan rasa syukur atas hadirnya orang-orang yang sudah menemani selama setahun. Kado itu seperti ucapan “terima kasih” versi yang lebih manis dan berkesan.

Selain itu, memberi hadiah mengajarkan kita untuk menghargai orang lain, bukan lewat nilai materi, tapi lewat niat dan perhatian. Kadang hadiah yang paling sederhana justru bisa jadi yang paling menyentuh, apalagi jika diberikan dengan tulus. Di sinilah keindahan tradisi tuker kado terlihat, ia mengembalikan kita pada hal-hal sederhana yang membuat hidup terasa berarti.

Jadi, tradisi tuker kado saat Natal bukan sekadar ritual seru-seruan, tapi cerminan nilai kasih, kebersamaan, dan rasa syukur. Lewat hadiah kecil yang kita tukar, kita membagikan kebahagiaan, menguatkan hubungan, dan merayakan semangat memberi yang menjadi inti dari Natal itu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team