Punya Sifat Terlalu Acuh? Awas, 5 Kerugian Ini akan Kamu Rasakan Lho

Mungkin, beban pikiran yang sedang kamu hadapi dalam kehidupan bikin gak mood dalam bersikap, termasuk pada akhirnya jadi acuh. Tapi, kalau kamu lakukan itu di tempat yang butuh interaksi sosial, seperti di sekolah, kampus, atau kantor, orang sekitar pasti bakal membicarakanmu di belakang.

Alhasil kamu akan kurang disukai di lingkungan sekitar karena sikap acuhmu, guys.  Dampaknya pun akan signifikan, seperti halnya kamu dinilai subjektif, atau bahkan kamu tidak dipercaya dalam mengemban suatu pekerjaan atau tugas. Dijamin deh, hidup pun gak akan merasa tenteram lho.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, guys. Ketika orang lain sudah menilai kamu secara subjektif--apalagi dari sifat acuh, orang lain pun perlahan mulai menjauhi kamu. Ditambah lagi jika kamu berada di lingkungan baru yang butuh beradaptasi, kamu pasti akan merasa asing akibat tidak ada yang mau memulai berteman dengan dirimu.

Pada akhirnya, kamu pun akan merasa sendirian akibat sikap acuh yang terlalu berlebihan. Kalau sudah begitu, siapa yang rugi? Sudah tentu kamu.

Sebenarnya gak ada salahnya sih kamu punya sifat acuh. Tapi, setidaknya kamu perlu belajar untuk mengenali situasi dan kondisi kapan harus bersikap acuh. Jangan setiap waktu kamu menunjukkan sikap ketidakpedulian--acuh--yang justru membuatmu ketinggalan informasi.

Akibatnya, kamu bisa sangat ketinggalan jauh hingga sulit untuk berkembang ke depannya. Orang lain sudah banyak pengetahuan, sedangkan kamu masih sibuk sendiri dan masih ‘egois’ dengan mempertahankan sifat acuh. Alhasil, kamu akan terus ketinggalan hingga akhirnya tidak sadar bahwa kesuksesanmu juga semakin jauh.

Nah, ini yang paling bahaya dari sifat acuh kamu yang terlalu berlebihan dan bahkan cenderung tak bisa tertahan, yakni kehilangan rasa empati dan peduli. Hal ini bisa terjadi karena kamu sudah terbiasa dengan ‘kesendirian’ dan akhirnya kamu jadi merasa gak butuh bantuan orang lain.

Jangankan untuk membantu orang lain, meminta bantuan saja gak pernah kamu lakukan--entah karena kamu merasa gak nyaman untuk meminta bantuan atau bahkan sudah tidak ada yang mau membantu kamu karena sifat acuh yang sudah cenderung jadi menyebalkan. 

Perlu kamu ingat ya guys, kebaikan dalam diri akan terpancar ketika kamu mulai bersikap peduli dan berempati. Tapi, tetap ketahui batasannya dan sadar bahwa sikap acuh hanya merugikan diri sendiri.

Orang yang memiliki sifat acuh memang cenderung melakukan segala hal serba sendiri. Tapi nih guys, hal apa pun yang dilakukan sendiri belum tentu maksimal lho. Salah satunya adalah mengelola keuangan untuk proteksi diri.

Orang yang memiliki sifat acuh berlebihan cenderung ‘seenaknya’ sehingga tidak bisa menjaga diri sendiri dengan baik. Akibatnya permasalahan dari diri sendiri pasti bermunculan, seperti halnya sewaktu-waktu bisa memiliki masalah kesehatan. Kalau sudah begitu, hanya kerugian dan penyesalan yang kamu rasakan.

Makanya, mulailah kurangi sifat acuhmu, apalagi terhadap diri sendiri, misalnya dengan rutin menjaga kesehatan, seperti berolahraga, makan-makanan yang bergizi, serta yang paling gak kalah penting adalah proteksi diri dengan Asuransi Mikro Proteksi Aman Sejahtera (PIJAR), proteksi yang pas buat kamu lho.

Pasalnya, dengan asuransi PIJAR, kamu bisa mendapatkan perlindungan menyeluruh serta beragam keuntungan dan kemudahan, seperti premi terjangkau, serta proses pengajuan yang mudah. Ditambah lagi, asuransi PIJAR bisa memberikan kamu perlindungan dari risiko kecelakaan, kesehatan, dan meninggal dunia.

Tunggu apa lagi? Mulai sekarang, tinggalkan sifat acuhmu yang berlebihan itu dan mulai rencanakan masa depan yang lebih baik, dimulai dari proteksi diri kamu ya! Untuk info lengkapnya, kamu bisa klik di sini. (WEB)