Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang puasa (freepik.com/freepik)

Puasa sunah seperti Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh punya keutamaan besar di sisi Allah. Meski tidak wajib, pahala dan manfaatnya luar biasa bagi yang rutin mengamalkannya. Sayangnya, masih banyak yang belum tahu bahwa ada beberapa kesalahan kecil yang bisa merusak kualitas puasa sunah.

Karena tidak diwajibkan, sebagian orang justru menjalankannya setengah hati. Padahal Allah tetap menilai niat, adab, dan ketekunan kita dalam ibadah, sekecil apa pun bentuknya.

Jangan sampai niat menambah pahala malah bocor karena hal yang dianggap sepele. Berikut ini lima kesalahan saat puasa sunah yang sering dilakukan tanpa sadar dan perlu dihindari agar puasamu tetap bernilai di sisi Allah.

1. Lupa atau malas niat dari malam hari

ilustrasi seseorang muslim berpuasa (freepik.com/freepik)

Berbeda dengan puasa wajib, puasa sunah boleh diniatkan di pagi hari asalkan belum makan atau melakukan hal yang membatalkan. Namun banyak yang terlalu mengandalkan kelonggaran ini dan jadi malas berniat dari malam. Padahal berniat sejak malam adalah bentuk kesiapan hati dan komitmen terhadap ibadah.

Ini juga menunjukkan bahwa kita serius dalam menjalankannya, bukan sekadar ikut-ikutan atau iseng. Semakin dini niat dipasang, semakin besar peluang hati untuk lebih fokus dan terjaga dari hal-hal yang bisa merusak puasa sejak pagi.

2. Gak jaga lisan dan emosi

Ilustrasi orang bergosip (pexels.com/Keira Burton)

Banyak orang mengira karena puasa sunah bukan kewajiban, maka gak masalah kalau tetap ngomel, bergosip, atau ngomong kasar. Padahal, adab dalam puasa tetap berlaku. Menahan diri dari ucapan buruk dan amarah adalah inti dari puasa itu sendiri. Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh dari puasanya.'

Jangan sampai karena lisan yang gak dijaga, ibadah yang kita niatkan dengan baik jadi hilang nilainya di sisi Allah.

3. Tidak sahur sama sekali

ilustrasi seseorang sedang puasa (freepik.com/freepik)

Meskipun sahur bukan syarat sah puasa, tetap dianjurkan untuk dijalankan karena ada berkah di dalamnya. Beberapa orang menganggap puasa sunah gak perlu sahur karena tidak seberat puasa Ramadan.

Padahal Rasulullah sangat menganjurkan sahur, bahkan walau hanya seteguk air. Sahur bukan hanya untuk kekuatan fisik, tapi juga sebagai tanda niat dan persiapan menjalankan ibadah. Dengan sahur, kita juga bisa memulai hari dengan penuh keberkahan dan lebih siap menahan godaan selama berpuasa.

4. Pamer atau terlalu sering mengabarkan puasanya

ilustrasi wanita berpose saat puasa (pexels.com/Thirdman)

Salah satu keistimewaan puasa sunah adalah sifatnya yang tersembunyi. Karena gak semua orang tahu kapan kamu berpuasa, ibadah ini jadi lebih murni antara kamu dan Allah. Namun kadang, kita tergoda buat membagikan status sedang puasa di media sosial atau mengeluh lapar supaya orang tahu kita sedang beribadah.

Kalau niat mulai bergeser ke arah ingin dipuji atau dilihat orang, maka pahala pun bisa ikut menguap. Jagalah keikhlasan agar puasamu tetap bernilai tinggi.

5. Batal karena hal sepele dan merasa bisa ganti kapan saja

ilustrasi sedang makan (pexels.com/Jack Sparrow)

Karena bukan puasa wajib, kadang ada yang mudah membatalkannya hanya karena sedikit lapar, diajak nongkrong, atau lupa bawa bekal. Lalu bilang, 'Nanti aja puasanya minggu depan.' Kebiasaan ini bisa menurunkan semangat ibadah dan membuat kita meremehkan amal sunah. Mungkin Allah kasih kita kekuatan hari itu untuk berpuasa, tapi kita sia-siakan begitu saja.

Menjaga konsistensi dalam ibadah sunah adalah tanda ketulusan iman. Jangan biasakan menunda atau membatalkan hanya karena alasan yang tidak mendesak.

Puasa sunah adalah ladang pahala yang besar jika dijalankan dengan benar dan penuh keikhlasan. Walau tidak wajib, kualitasnya tetap dinilai oleh Allah dari niat, adab, dan kesungguhan kita. Hindari kesalahan-kesalahan kecil seperti malas berniat, gak jaga lisan, atau terlalu gampang membatalkan.

Semakin hati-hati kita menjaga ibadah ini, semakin besar keberkahan yang bisa didapat. Yuk, perbaiki cara kita menjalankan puasa sunah agar benar-benar jadi bekal yang berharga di akhirat nanti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team