Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi chasen mactha (pexels.com/Darina Belonogova)
ilustrasi chasen mactha (pexels.com/Darina Belonogova)

Untuk kamu yang baru mulai belajar bikin matcha sendiri di rumah, pasti kenal dong sama alat unik yang terbuat dari bambu? Ya, chasen! Alat ini memang kelihatannya simpel, tapi punya peran penting untuk membuat matcha yang creamy dan berbusa.

Sayangnya, banyak orang yang asal pakai chasen tanpa tahu teknik dan cara perawatannya yang benar. Alhasil, matcha yang dibuat menjadi kurang maksimal dan chasen pun cepat rusak. Nah, biar kamu terhindar dari hal-hal ini, penting buat tahu kesalahan apa saja yang sering dilakukan saat menggunakan chasen. Yuk, simak selengkapnya dalam artikel ini ya!

1. Tidak membasahi chasen sebelum digunakan

ilustrasi chasen matcha (pexels.com/Darina Belonogova)

Banyak pemula seringkali melewatkan langkah penting yaitu membasahi chasen sebelum digunakan untuk membuat matcha. Padahal, membasahi chasen dengan air hangat merupakan langkah yang sangat krusial agar chasen menjadi lentur dan tidak mudah patah saat proses pengocokan terjadi.

Jika chasen langsung dipakai dalam keadaan kering dan masih kaku, serat bambunya bisa menjadi rapuh dan cepat rusak, sehingga umur chasen milikmu akan menjadi lebih pendek dari yang seharusnya.

2. Mengocok terlalu pelan atau terlalu kencang

ilustrasi chasen matcha (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Saat mengocok matcha dengan chasen, ritme dan kecepatan pengocokan sangat menentukan hasil akhir minuman yang kamu buat. Mengocok dengan gerakan yang terlalu pelan akan membuat bubuk matcha sulit larut sempurna dan busa yang terbentuk pun jadi sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Sebaliknya, mengocok dengan gerakan yang terlalu kencang atau kasar bisa merusak chasen yang halus dan menyebabkan ujuangnya menjadi cepat rusak. Kamu bisa menggunakan pola zig-zag berbentuk huruf “M” atau “W” dengan gerakan yang cepat dan konsisten agar udara tercampur sempurna ke dalam matcha sehingga menghasilkan busa.

3. Menggunakan bubuk matcha dengan takaran yang tidak pas

ilustasi seseorang menggunakan chasen matcha (pexels.com/Kampus Production)

Penggunaan bubuk matcha yang tidak sesuai dengan takaran atau hanya mengira-ngira bisa membuat hasil matcha buatanmu menjadi terlalu encer atau terlalu pekat, sehingga sulit untuk menghasilkan busa halus dan rasa yang nikmat saat dikocok dengan chasen.

Cukup gunakan sekitar satu hingga dua sendok kecil bubuk matcha untuk satu kali sajian dan kocok dengan chasen secara cepat dan konsisten. Dengan mengukur dan menyesuaikan takaran bubuk secara tepat, kamu bisa menikmati matcha dengan rasa yang seimbang dan tekstur yang lembut setiap saat.

4. Tidak membersihkan chasen dengan benar setelah dipakai

ilustrasi chasen matcha (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Banyak orang yang hanya membilas chasen dengan air tanpa mengeringkannya dengan baik setelah digunakan. Hal ini bisa membuat bambu pada chasen menjadi mudah berjamur atau memunculkan bau tidak sedap.

Chasen harus dibilas dengan air hangat, tanpa menggunakan sabun, agar serat bambu tetap kuat dan tidak mudah rapuh. Setelah dibilas, chasen harus segera dikeringkan dengan cara digantung agar bentuknya tetap kokoh.

5. Menyimpan chasen di tempat lembab

ilustrasi chasen matcha (pexels.com/Anh Nguyen)

Menyimpan chasen di tempat yang lembab adalah kesalahan umum yang sering terjadi dan bisa menjadi awal mula rusaknya alat ini dengan cepat. Karena chasen terbuat dari potongan bambu, kondisi yang lembap akan memicu pertumbuhan jamur dan membuatnya mudah lapuk atau berbau tidak sedap.

Cukup simpan chasen di tempat yang kering dan memiliki sirkulasi udara yang baik, atau kamu juga bisa menggantungnya agar udara bebas bersirkulasi di sekitar serat bambu sehingga chasen bisa tetap dalam kondisi prima dan tahan lama.

Dengan mengenali dan menghindari kesalahan-kesalahan sepele ini, kamu bisa menikmati pengalaman menyeduh matcha yang lebih maksimal dan memuaskan. Perawatan dan penggunaan teknik yang tepat akan membuat chasen awet sekaligus menghasilkan matcha yang sempurna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian