Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
University War dan Clash Of Champions (Instagram.com/sssong_0708 | natashadps_)
University War dan Clash Of Champions (Instagram.com/sssong_0708 | natashadps_)

Sejatinya penonton sudah berharap sejak lama agar di Indonesia juga diadakan acara yang sejenis dengan University War. Mereka berharap agar mahasiswa di kampus top Indonesia bisa menunjukkan kecerdasannya seperti mahasiswa Korea Selatan yang ada dalam acara University War.

Tak heran jika setelah ruang guru memposting poster setiap peserta Clash Of Champions membuat para penonton antusias karena melihat prestasi dan indeks prestasi kumulatif dari setiap mahasiswanya. Setelah tayang, banyak yang merasa de javu dengan University War. Berikut kesamaan antara kedua acara ini.

1. Pertandingan otak antar universitas terbaik

University War dan Clash Of Champions (Instagram.com/sssong_0708 | natashadps_)

Antara Clash Of Champions maupun University War sama-sama menghadirkan para peserta dari universitas top di negara masing-masing. Dalam acara University War menghadirkan para mahasiswa dari Seoul National University, KAIST University, Yonsey University, Korea University, dan POSTECH University.

Sedangkan dalam acara Clash Of Champions menghadirkan masing-masing perwakilan dari universitas top yang ada di Indonesia, yaitu dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Bina Nusantara, Universitas Udayana, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin dan Universitas Andalas. Mereka semua akan menunjukkan kecerdasan masing-masing dalam setiap babak.

2. Trending di media sosial

Clash Of Champions (Instagram.com/imanusman | nathasadps_)

Baik di University War maupun di Clash Of Champions, para penonton dibuat kagum dengan kecerdasan setiap pesertanya. Adu kecepatan dan ketepatan dalam menghitung, kekuatan memori, dan strategi yang digunakan untuk memenangkan pertandingan. Semuanya membuat salut para pemirsanya, aura orang pinter memang beda banget!

3. Dihadiri mahasiswa yang kuliah di luar negeri

University War dan Clash Of Champions (Instagram.com/duck._.ogog | sandy_sk)

Pada episode kedua University War kedatangan mahasiswa dari Universitas Harvard. Mereka adalah anak muda Korea Selatan yang melanjutkan sekolah ke Harvard, hal ini cukup mengejutkan para peserta lainnya. Karena di awal episode mahasiswa Harvard ini belum ada.

Sama halnya dengan Clash Of Champions, kedatangan anak muda Indonesia yang berkuliah di luar negeri juga baru datang di episode kedua. Sehingga membuat para peserta lain sangat terkejut karena lawan mereka bertambah lagi.

Mahasiswa luar negeri tersebut berasal dari National University of Singapore, KAIST University, Nanyang Technological University, Yale University, Oxford University, University of California San Diego, dan Singapore University of Technology and Design.

4. Dihadiri juga oleh Heo Seong Beom

University War dan Clash Of Champions (Instagram.com/sandy_sk)

Buat sebagian orang mungkin nama Heo Seong Boem masih asing, ia merupakan salah satu mahasiswa yang menempuh pendidikan di KAIST University dan sekaligus seorang model. Saat ini Heo Seong Boem telah menyelesaikan pendidikannya. Dalam acara University War, Heo Seong Boem berpartisipasi menjadi peserta mewakili sekolahnya KAIST University.

Dalam Clash Of Champions, kehadiran Heo Seong Boem menjadi kejutan bagi para peserta dan penonton. Ia hadir sebagai Master Game di Clash Of Champions.

5. Ada tim satu yang dikatakan cukup mirip dengan tim SNU

University War dan Clash Of Champions (Instagram.com/ sssong_0708 | sandy_sk)

Tim satu dalam Clash Of Champions ini beranggotakan Sandy dan Axel yang berasal dari National Singapore University (NTU), Hanif dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan juga Yesaya dari Universitas Indonesia (UI). Sedangkan di University War tim SNU beranggotakan Hyunbin, Hyunmin, Dohyun dan Hyunseok.

Formasi anggota yang sama dari kedua tim ini membuat para penonton menjadi teringat dengan Tim SNU. Selain dari formasi anggota yang sama, masing-masing tim ini juga memiliki strategi yang bagus dan kecerdasan dalam memainkan setiap pertandingan.

Meski banyak yang bilang jika acara tersebut mirip dengan University War namun versi Indonesia, tidak bisa dimungkiri jika Clash Of Champions berdampak positif bagi para penonton dengan menunjukkan para mahasiswa yang berprestasi. Nantikan episode selanjutnya dari Clash Of Champions, ya guys!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team