Setiap orang punya bentuk pertahanan diri tertentu dalam menyelesaikan masalah. Jika orang dahulu biasa menyalurkan emosinya lewat diary atau blog pribadi, sekarang orang bisa leluasa membagikan lewat media sosial mereka.
Semua pelepasan emosi sedih lewat media sosial, menurut penulis Rebecca Reid dalam The Conversation, erat kaitannya dengan istilah sadfishing, yang mana merupakan perilaku mengunggah materi sensitif emosional dan personal untuk mendapat simpati dan perhatian orang di internet.
Padahal gak setiap orang yang menjadi pengikut, memahami permasalahan yang dialami. Bahkan tak sedikit yang justru memberi komentar negatif atau melakukan perundungan siber (cyberbullying). Jika sudah tahu dampaknya, apa saja sih kesedihan yang gak perlu kamu tuangkan ke media sosial? Simak di artikel berikut, deh!