Sesi talkshow bareng Psikolog Klinis di Emeron Lovely White UV Goes to School Show Your Brightside Yogyakarta (dok. Emeron Lovely White UV)
Sesi talkshow kali ini mengangkat topik “Tunjukkan Sisi Terbaikmu: Mengenal, Mencintai, dan Percaya pada Diri Sendiri,” bersama Agatha Ika Paskarista, S.Psi., M.Psi. sebagai psikolog dan Karin Widhia sebagai Brand Representative Emeron Lovely White UV. Lewat talkshow ini, para narasumber ingin mengajak para siswi memahami diri mereka dengan lebih baik, terutama di tengah ramainya konten media sosial yang sering menonjolkan standar kecantikan dan mudah memengaruhi mereka.
Terkadang standar kecantikan di media sosial itu gak realistis yang berujung bikin banyak orang jadi insecure dan gak percaya diri. Menanggapi hal ini, Agatha mengajak para siswi untuk tetap percaya diri dan jangan percaya penuh pada standar kecantikan yang beredar. Dari sudut pandang psikologi, masa remaja adalah fase penting di mana seseorang sedang mencari jati diri, namun sering kali justru terjebak dalam perbandingan sosial, terutama akibat media sosial.
“Banyak remaja datang ke ruang konseling dengan keluhan nggak percaya diri, bahkan merasa nggak cukup cantik. Padahal yang mereka lihat di media sosial itu hanyalah sisi terbaik seseorang, bukan kenyataan utuh,” ujar Agatha dalam sesi talkshow.
Lalu, gimana caranya biar gak termakan sama standar kecantikan yang sering viral itu? Tentunya dengan belajar percaya diri dan self-love. Tapi nih, percaya diri ini gak bisa datang secara instan, tapi tumbuh dari kebiasaan berani mencoba. “Kita gak bisa nunggu rasa percaya diri datang dulu baru mau bertindak. Justru dari tindakan kecil yang dilakukan terus-menerus, rasa percaya diri akan tumbuh,” jelasnya.
Antusias sesi talkshow bareng Psikolog Klinis di Emeron Lovely White UV Goes to School Show Your Brightside Yogyakarta (dok. Emeron Lovely White UV)
Perlu diingat ya, Loveliest kalau self-love itu beda dengan narsis. “Self-love itu bukan ‘aku duluan’, tapi ‘aku juga penting’. Bedanya jauh dengan egois. Kalau egois fokusnya validasi dari luar, self-love justru tentang tumbuh dan mengembangkan diri,” tambahnya.
Agatha juga memberikan pesan penutup yang bermakna buat kamu renungkan bahwa remaja harus berani menentukan standar cantiknya sendiri tanpa merasa kalah dengan definisi cantik versi orang lain.
“Kamu nggak perlu jadi seperti yang ada di timeline-mu. Cukup jadi versi terbaik dari diri kamu sendiri,” tutupnya.
So, kalau kamu sudah self-love belum, Loveliest?